Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Stres Pasangan Terlalu Boros? Lakukan Cara Cerdas Ini untuk Mengubahnya

24 September 2021   14:14 Diperbarui: 25 September 2021   03:26 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cara cerdas hadapi pasangan boros| Sumber: Kzenon via Kompas.com

Seorang manager di kantor tiba-tiba curhat pada saya. Ia memberitahukan dalam jangka 2 minggu ini dirinya sudah 3 kali dugem di salah satu pub di Bogor. 

"Tahu gak saya habis berapa 3 kali dugem?" katanya pada saya.

"5 juta?" terka saya.

"20 juta," katanya tegas pada saya.

Wowww, bagi saya jumlah itu tergolong besar bahkan sudah bisa digunakan 1 motor bebek 125 CC cash keras atau membeli emas batangan 20 gram. Bahkan masih ada sisa uang kembalian. 

Diluar pengeluaran uang tersebut untuk kesenangan personal namun bagi saya sangat mubazir habis seketika. 

Istrinya yang juga kerja di perusahaan sama sudah menyadari jika si suami terlalu boros. Bahkan si suami lebih merahasiakan jika secara tidak sadar mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Jika istri tahu, masalah bisa jadi runyam. 

Kisah mirip juga pernah dikeluhkan staff saya. Ia menganggap sang istri terlalu boros dan suka berbelanja hal-hal yang tidak terlalu dibutuhkan. Bahkan jika ada promo di salah e-commerce, si istri pasti langsung memesan barang yang belum tentu digunakan. 

Suami Stres Istri Boros. Sumber Jawaban.com
Suami Stres Istri Boros. Sumber Jawaban.com

Saya sadar ternyata kasus seperti ini banyak terjadi di sekitar saya apalagi dalam konteks sudah berumah tangga. Tidak jarang seorang suami/istri berusaha untuk mengirit namun ternyata pasangan bersikap sebaliknya. 

Tabungan masa depan tidak ada justru penghasilan habis untuk hal tidak penting dan berujung penyesalan. 

Saya tertarik mencari tahu kepada rekan atau kenalan yang bisa mengatur uang dengan baik serta mengubah pasangan yang semula boros untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan. Apa saja cara cerdas yang mereka lakukan? 

Gunakan Kontak Pasangan sebagai Akses Keluar Masuk Keuangan

Cara ini cukup jitu jikalau pasangan sering mengeluarkan uang secara tidak bijak. Kita bisa meminta pasangan mendaftarkan kontak kita sebagai data personal di ATM, Kartu Kredit atau aplikasi e-commerce. 

Contoh Laporan Penggunaan Kartu Kredit. Sumber Situs HSBC Indonesia
Contoh Laporan Penggunaan Kartu Kredit. Sumber Situs HSBC Indonesia

Misalkan suami berbelanja menggunakan kartu kredit, laporan penggunaan akan masuk ke kotak pesan handphone atau email si istri. Istri pun tahu uang keluar untuk apa dan berapa banyak yang keluar. 

Begitupun sebaliknya seandainya si istri hobi berbelanja. Segala akses pembayaran harus menggunakan data personal suami ataupun rincian transaksi akan terkirim ke email si suami. 

Cara ini mencegah uang keluar untuk hal tidak penting atau ada pengeluaran misterius yang ingin dirahasiakan oleh pasangan. Pasangan pun akan berpikir 2 kali jika ingin berbelanja atau menarik tabungan. 

Kelebihan cara ini sekaligus membuat transparansi dalam manajemen keuangan keluarga. Pasangan saling tahu arus uang, tabungan yang dimiliki serta pengeluaran yang sudah dikeluarkan. 

Terapkan Sistem Autodebet

Langkah ini dapat diterapkan agar penghasilan bulanan masih bisa disisihkan untuk tabungan masa depan. Kita tahu bahwa setiap tahun kebutuhan semakin meningkat. Apalagi jika sudah memiliki anak, pasti ada kebutuhan untuk pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan personal. 

Pengeluaran Tidak Terduga. Sumber Beritagar
Pengeluaran Tidak Terduga. Sumber Beritagar

Ajukan sistem autodebet kepada bank yang selama ini kita gunakan untuk payroll gaji. Sistem autodebet maka akan ada sejumlah saldo yang terkunci sesuai kesepakatan dimana uang tersebut akan ditabung dalam jangka waktu tertentu. 

Misalkan gaji suami 5 juta, mengingat ada kebutuhan seperti biaya pendidikan anak yang akan naik jenjang dari SD ke SMP. Kita lakukan autodebet sebesar 500 ribu per bulan selama 12 bulan. 

Alhasil ketika gaji masuk, tabungan di saldo akan otomatis berkurang menjadi 4,5 juta. Setelah memasuki 12 bulan, ternyata kita sudah memiliki tabungan 6 juta ditambah dengan bunga melalui sistem autodebet. 

Strategi ini tepat bagi pasangan yang selama bingung sudah bertahun-tahun tapi belum punya tabungan. Awal terpaksa namun seiring waktu justru terbiasa untuk ngirit dari uang gaji yang tersisa. 

Ciptakan Tabungan Impian

Cara ini terinspirasi dari kisah seorang suami yang rela mengalihkan uang rokok untuk ditabung selama setahun. Satu bungkus rokok seharga 20 ribu kini dimasukan ke dalam tabungan impian. 

Hal luar biasa selama 1 tahun, tabungan dari berhenti merokok terkumpul banyak dan dibelikan emas untuk sang istri (Berita selengkapnya klik disini). 

Yuk, lakukan cara ini dengan membuat tabungan impian masa depan. Pasangan bisa menentukan sendiri impian yang ingin dicapai jikalau berhasil menabung dalam jangka waktu tertentu.

Ilustrasi Celengan Impian. Sumber Muthiaramhrn
Ilustrasi Celengan Impian. Sumber Muthiaramhrn

Misalkan tabungan yang terkumpul untuk beli kendaraan, jalan-jalan, bayar utang, umroh, memperbaiki rumah, dan sebagainya. Untuk memotivasi, kita bisa memberikan tulisan impian di celengan yang kita buat. 

Kita bisa menabung dari pengalihan hal kecil misalkan uang rokok, uang tidak beli cemilan, uang shopping atau sisa uang kembalian. 

Hanya perlu bermodalkan celengan plastik, botol bekas minuman, kaleng biskuit, atau galon bekas sebagai media menabung. Ketika ada uang segera masukan ke celengan tersebut. 

Istilah lama-lama jadi bukit, bisa jadi uang tabungan menjadi banyak dan cukup untuk merealisasikan impian yang ditulis. 

Alihkan Pengeluaran untuk Aset

Menggunakan uang untuk membeli sesuatu adalah sah-sah saja. Namun kecenderungan penyesalan baru terjadi jika uang yang digunakan untuk membeli hal tidak berguna atau hal yang tidak bisa jadi aset masa depan. 

Kasus rekan manager saya yang menghabiskan 20 juta hanya untuk dugem akhirnya berujung penyesalan. Seandainya uang itu dibelikan emas atau kendaraan baru pasti lebih bermanfaat setidaknya untuk jangka panjang. 

Saran jikalau memang dirasa pasangan terlalu royal. Kita bisa arahkan pasangan untuk membeli aset seperti emas, tanah atau kendaraan. 

Setidaknya uang habis namun berganti menjadi sesuatu yang terlihat dan bisa kita jual seandainya membutuhkan uang mendesak. 

Selain itu juga uang bisa dialihkan dalam investasi seperti saham, deposito atau surat berharga. Potensi uang yang dikeluarkan membeli model investasi ini justru berubah menjadi keuntungan. 

***

Ketika sudah hidup berumah tangga ada hal-hal yang bisa diputuskan personal kini berubah menjadi keputusan bersama. Salah satunya dalam manajemen keuangan. 

Ketika menyadari pasangan kita terlalu royal dan boros, sebagai pasangan kita perlu menerapkan cara bijak agar merubah sifat boros menjadi lebih hal positif. 

Jangan sampai penyesalan datang belakangan dan sudah puluhan tahun namun tidak punya tabungan apalagi aset masa depan. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun