1. Mencari Akomodasi Senyaman Mungkin
Ini pernah terjadi pada teman saya. Diterima di sebuah farmasi di rumah sakit di Denpasar. Gaji yang diterima kurang lebih 3 juta di mana UMK Denpasar pada 2020 masih 2,7 juta. Artinya gaji yang diterima sudah melebihi UMK dan bisa hidup dengan layak.Â
Nyatanya teman saya ini terlalu sering meminjam uang dengan alasan gaji yang diterima tidak cukup. Sejujurnya saya cukup bingung dan meminta dirinya merinci pengeluaran bulanan rutin selama ini.
Barulah saya paham bahwa setengah gajinya digunakan untuk membayar kos yang tergolong ekslusif. Wajarlah jika uangnya lebih cepat habis karena bagi saya untuk tempat tinggal sebaiknya jangan melebihi seperempat gaji.Â
Tujuannya agar keuangan bisa digunakan untuk yang lebih urgensi misalkan makan, transportasi ke kantor, tabungan dan sebagainya.Â
Alasan cukup menohok disampaikan oleh teman saya di mana dirinya sengaja memilih kos ekslusif agar bisa tidur dengan nyaman dan sudah ada perabotan lengkap seperti TV, kulkas dan spring bed.Â
Padahal kos hanya digunakan untuk istirahat pulang kerja dan sebagian aktivitas produktif dihabiskan di tempat kerja.Â
Bagi saya ini adalah kesalahan mendasar yang sering dilakukan perantau pemula. Terbiasa hidup nyaman akan menjadi standar yang harus didapat selama merantau. Akomodasi berada pada prioritas pertama dalam hidupnya meski dirinya sadar itu akan menguras gajinya.Â
2. Antusias Mengambil Cicilan
Tidak dipungkiri bahwa ketika sudah bekerja, kita seakan bangga telah memiliki penghasilan sendiri. Wajar jika gaji digunakan untuk memuaskan kebutuhan dan gaya hidup.Â