Â
Aku terpekur dalam ruang
Kelam kabut tak tahu pandang
dengan memandang arloji yang kiranya lambat berjalan
Aku masih bungkam
Anganku butir-butir padi yang hampa
yang Ingin berbenah di atas rawa-rawa
Aku hanya kulit baru di pangkal kuku
yang bersimbiosis sebagai benalu
Tersedu-sedu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!