Mohon tunggu...
arunika
arunika Mohon Tunggu... Editor - it's okay...you will be fine today ^-^

hanya seorang penulis biasa yang ingin mencurahkan isi hatinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kegelapan

25 September 2020   10:33 Diperbarui: 25 September 2020   10:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di hari yang makin membeku ini 

aku masih sendiri

daun-daun berguguran 

pesonanya makin berkilauan di mataku

apakah cahaya ini akan meredam?

aku tak tahu

perasaanku semakin kosong, harapanku semakin hampa

tak ada yang memuaskan dahagaku, mungkin tak ada

tak ada lagi yang kusayangi

senyum yang mengembang terasa hambar

mungkin inilah definisi kehampaan

hampa di dalam ruang kehampaan

aku melihat ular, keabu-abuan

mengular kesana kemari

apa yang ia lakukan...dalam mimpiku?

apa ia menggodaku? aku tak tahu

aku semakin tenggelam dalam kegelapan

kegelapan malam bersama hantu malam

tidur terbangun dan terlelap kembali...begitulah

aku bagaikan hawa yang terombang ambing arah

ingin kuhisap semua energi negatif ini

membuangnya dalam lautan malam

melemparnya ke bintang-bintang

apa yang terjadi kepadaku sebenarnya?

terperangkap dalam dua sisi kehidupan yang berbeda

hitam dan putih

benar dan salah

tak ada yang bisa kupercaya

aku pilih mengabaikannya saja

pergilah...aku hanya ingin jadi diriku sendiri saja

saat ini itu saja

sayonara... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun