Bungkam bukanlah pilihan bagi yang peduli masa depan organisasi. Ketulusan dalam mengkritik adalah bentuk cinta yang terdalam (Sennett, 1998, h. 94), bukan bentuk perlawanan semata seperti yang sering disalahartikan.
Setiap tulisan, setiap suara, adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan struktural (Solnit, 2010, h. 110), sebuah upaya kecil untuk merebut kembali ruang keberanian dari genggaman ketakutan yang menyesakkan.
Keberanian tidak selalu berarti berteriak lantang. Terkadang, keberanian berarti menulis dengan konsisten walau tahu resikonya besar (Foucault, 1977, h. 32), sebab perubahan sering bermula dari tindakan kecil yang berani.
Semua perubahan besar lahir dari satu suara kecil yang bertahan. Solnit (2010, h. 112) mengingatkan bahwa harapan tumbuh justru dari keberanian sehari-hari, bukan dari revolusi dadakan yang mendadak muncul.
Kita tidak boleh menyerahkan masa depan kita kepada ketakutan. Kita harus memilih keberanian — keberanian untuk berbicara, menulis, dan bertindak (Freire, 1970, h. 82) demi organisasi yang lebih adil dan lebih manusiawi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI