Aku pemuja neraka, terbenam dalam nikmat dunia,
Mengejar ujung tanpa henti, bagai tikus dalam roda,
Sungguh nikmat tiada dua, ini aku pemuja dunia dan isinya,
Entah ini berujung di kasur berseprei putih atau di kantong mayat.
Takkan berhenti sampai isi dada mencuat,
Bangsat, ini terlalu memuakkan,
Berpura-pura menikmati bagai bangsat keblinger,
Apa yang kucari di jalan sempit lurus menanjak, gelap di sisiku?
Dengan lentera sebagai penerang, kujajaki jalan ini,
Jalan dunia pemuja neraka,
Di mana kebahagiaan dan kesengsaraan bercampur,
Aku mencari jawaban, tapi tak kunjung tiba.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI