Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... chef

Hidup Di ERA Makanan di Foto , Omongan Dimakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pemuja Neraka

28 September 2025   10:10 Diperbarui: 27 September 2025   18:56 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pemuja neraka, terbenam dalam nikmat dunia,
Mengejar ujung tanpa henti, bagai tikus dalam roda,
Sungguh nikmat tiada dua, ini aku pemuja dunia dan isinya,
Entah ini berujung di kasur berseprei putih atau di kantong mayat.

Takkan berhenti sampai isi dada mencuat,
Bangsat, ini terlalu memuakkan,
Berpura-pura menikmati bagai bangsat keblinger,
Apa yang kucari di jalan sempit lurus menanjak, gelap di sisiku?

Dengan lentera sebagai penerang, kujajaki jalan ini,
Jalan dunia pemuja neraka,
Di mana kebahagiaan dan kesengsaraan bercampur,
Aku mencari jawaban, tapi tak kunjung tiba.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun