Mohon tunggu...
Ilma Susi
Ilma Susi Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Islam Rahmatan Lil Alamin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyoal Efisiensi Konversi Kompor dan Mobil Listrik

29 September 2022   18:45 Diperbarui: 29 September 2022   18:51 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image: Kompas.com

Mobil asing bakal masuk ke negeri ini dengan mudah, karena adanya insentif bea masuk nol persen untuk mobil listrik. Walhasil, penggunaan mobil listrik secara masif hanya akan menguntungkan korporasi asing, sedangkan Indonesia tetap menjadi pasar bagi produk mereka.

Butuh Visi Kemandirian Energi

Cita-cita mewujudkan energi yang bersih dan efisien merupakan hal yang baik. Namun, untuk mewujudkannya tidak bisa dengan kebijakan tambal sulam dengan memindahkan beban dari hilir ke hulu;  mengurangi impor BBM, namun malah menaikkan impor mobil listrik.

Oleh karena itu, negara besar ini butuh visi besar pula yang  berlandas pada ideologi sahih untuk mewujudkan kemandirian energi sehingga tidak tergantung kepada impor. 

Islam sebagai sistem yang paripurna mampu menjawab itu semua. Membutuhkan penerapan sistemnya, khususnya di bidang  ekonomi Islam. Sistem sahih ini menjadikan tambang strategis menjadi milik rakyat yang wajib dikelola negara bukan swasta demi kemakmuran rakyat, dan bukan diserahkan kepada pihak swasta apalagi Asing.

Selain itu, butuh peta jalan yang jelas lagi aman dan benar untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi. Peta jalan ini dibuat berdasarkan syariat, bukan peta jalan yang didekte oleh kepentingan korporasi. Sungguh tepat ketika negara Islam (Khilafah) mampu mewujudkan visi rahmatan lil alamin. 

Dengan visi ini, negara akan menggelorakan jihad hingga menggentarkan musuh. Agar jihad bisa terlaksana, negara mutlak harus menguasai energi sehingga tidak ada satu pihak pun yang bisa menyetir kedaulatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun