Mohon tunggu...
Ilham Pasawa
Ilham Pasawa Mohon Tunggu... Novelis - ~Pecandu Kopi~

Manusia yang ingin memanusiakan dan dimanusiakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sujudku Milikmu

12 Januari 2021   16:30 Diperbarui: 12 Januari 2021   16:32 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah kotoran di tengah lautan intan

Nafasku adalah asap-asap dosa yang mengeristal

Sorot mataku adalah cermin usang yang penuh retakan

Hatiku adalah jalan setapak berlapis debu tebal

Saat malam tiba, rona rembulan merayuku

Mengimamiku dalam ibadah kepada-Mu


Bintang-bintang bertasbih dalam sunyi

Dia! Datang memintaku menahan diri

Sehari tiga puluh empat kali

Kuulangi setiap hari

Kubagi gelisahku pada bumi

Lalu, penawar merasuk perintah Ilahi

Meredam amarah dan benci

Engkau yang maha suci

Kuseru nama-Mu berulang kali

Mengibas birahi, bagai angina menerbangkan jerami

Engkau yang maha suci

Di puncak tasydid nama-Mu kuseru

Memastikan sujudku benar untuk-Mu

Sujudku benar milik-Mu

Engkau yang maha suci

Puncak rindu para pecandu

Di bawah cintamu kulepas keluh

Di dalam sujudku aku mengadu

Engkau yang maha suci

Tempat kaum-kaum lemah mengadu

Kutasbihkan namamu dalam sujudku

Menceritakan kejam dunia pada sela-sela nafasku

Sujudku milikmu

Pelepas rindu orang-orang merindu

Sujudku milikmu, seharusnya benar begitu

Engkau yang maha suci

Aku memang tak tahu malu

Menganggap sujudku hanya tertuju pdamu

Padahal engkau tahu sujudku masih tertuju pada diriku

Saat aku bersujud, aku masih memikirkan milikku

Berharap engkau menambah nikmatku

Tak sedikitpun tulus hadir dalam sujudku

Engkau yang maha suci

Terimalah istighfarku

Istighfar yang membising di langit dan bumi

Istighfar yang menggema penuh nafsu

Sujudku milik-Mu

Tetapi benarkah itu

Sujudku milik-Mu

Meski payah tasbihku masih dipenuhi nafsu

Sujudku milik-Mu

Meski dalam sujud aku masih terburu-buru

Meski dalam sujud ketakutan masih bukan pada-Mu

Takutku masih selalu pada makhluk-Mu

Sujudku milik-Mu

Meski mataku selalu melihat neraka-Mu

Sujudku milik-Mu

Meski langkahku selalu menjauhi surge-Mu

Sujudku milik-Mu

Meski mulutku selalu mendurhakai-Mu

Sujudku milik-Mu

Meski dosaku selalu bertambah setiap waktu

Engkau yang maha suci

Namamu berbaris dalam derap jantungku

Menyucikan dosa dalam tiap darahku

Dengan istigfar yang senantiasa berderu

Engkau yang maha suci

Sujudku benar milik-Mu

Semoga engkau mengabulkan itu

Depok, 28.09.19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun