Mohon tunggu...
Mayaruchka
Mayaruchka Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ibu rumah tangga

Mempunyai hobby menulis cerita pendek, cerita anak dan sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diagnosa Epilepsi untuk Anakku

23 Maret 2023   14:25 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:28 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini  jadwal kontrol Zeki ke dokter spesialis syaraf. Sekitar pukul sepuluh pagi kami sudah berada di ruangan tunggu pasien dokter syaraf.

Hanya dalam waktu sepuluh menit, zeki sudah dipanggil, kami mendapat nomor urut pertama.

Setelah membaca status Zeki, dan mengajukan beberapa pertanyaan, dokter menyuruh kami menuju ke ruangan lain, karena akan dilakukan EEG(Elektroencefalogram) atau disebut juga tes gelombang otak atau rekam otak pada Zeki.

Sampai di ruangan EEG, Zeki di persilahkan masuk dan naik ke atas kasur pemeriksaan. Nah! ini Aku baru tahu, ternyata EEG itu, di bagian kepala dan perut Zeki dipasangkan banyak sekali kabel yang terhubung pada sebuah mesin. Proses ini memakan waktu sekitar enam puluh menit.

 Selesai di EEG, semua kabel yang memenuhi badan Zeki pun di lepas. Lalu kami dipersilahkan keluar dar ruangan itu dan diminta untuk menunggu kembali di depan ruang dokter spesialis syaraf.

 Dua puluh menit berlalu.. , Zeki akhirnya dipanggil  masuk ke ruang dokter spesialis syaraf.  Kami dipersilahkan duduk, lalu dokter itu menunjukkan hasil rekam otak Zeki, berupa kertas yang lumayan panjang dan memperlihatkan gambar  garis-garis  turun naik seperti gambar pada seismograf(alat pencatat getaran gempa).

Setelah membaca hasil rekam otak tersebut, Dokter menyimpulkan bahwa Zeki mengalami Epilepsi, karena di situ terlihat ada pola khas kejutan- kejutan listrik  yang tidak normal pada otak.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dokter menyarankan  agar dilakukan tindakan CT Scan pada Zeki. dengan begitu akan  mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Karena dari sana bisa diketahui apakah ada kelainan pada otak seperti infeksi otak, cedera otak, atau bahkan tumor pada otak. Saat mendengar penjelasan dari dokter aku hanya mengangguk-anggukkan kepala, sambil berdoa dalam hati, semoga Zeki dijauhkan dari penyakit tersebut. Sejauh ingatanku Zeki belum pernah jatuh yang menyebabkan cedera pada bagian kepala.

"Dok, apakah penyakit ini bisa sembuh? Maksud saya apakah kejang-kejang ini akan berulang?" tanyaku penuh rasa khawatir.

"Kejang-kejang bisa saja berulang, Bu. Untuk mencegah terjadi kejang lagi, mungkin Ibu bisa menjaga suasana hati anak supaya tidak mengalami stress. karena stress pun dapat memicu terjadinya kejang-kejang tersebut."

"Oh begitu. Baik Dokter, nanti akan  kami coba. Terimakasih atas sarannya."  Setelah itu kami berpamitan dan meninggalkan ruang dokter  tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun