Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang (Ingin) Seperti Malaikat

11 September 2021   10:12 Diperbarui: 11 September 2021   10:26 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. foto: splendens dipublikasikan kompas.com

"Apa salahku?" kata Tarno sembari menahan bara.

"Aku tidak mencintaimu, tak pernah mencintaimu," kata Dewi.

"Mas silakan pergi dari sini. Semua baju mas sudah aku kemas," tambah Dewi.

Tarno tak bisa  marah karena Dian, putri kecilnya itu sedang terlelap. Dia ambil semua bajunya. Dia berkemas dan pergi dari rumah.

"Jika kau sudah nikah dengan Anton, berikan Dian padaku. Jangan sampai benihku mengganggu hidupmu," ucap Tarno.

Desas desus setelah kematian bapak dan paman itu ternyata ada benarnya. Dewi, sang bidadari itu telah berubah wujud menjadi petaka. Dia memadu kasih dengan Anton, lelaki kaya, tampan, dan memiliki banyak pengetahuan.

Di petang itu, sembari berlari entah ke mana, Tarno berteriak sekencang-kencangnya. Dia meluberkan air matanya. Diterjang hujan deras, Tarno berlarian dengan harapan yang lenyap dalam sekejap. Dia nyaris gila. Cintanya pergi, dengan sengkarut cerita yang tak dia nyana.

  ***

Sejak badai itu, Tarno memilih hidup di pinggiran kota. Hasratnya untuk kembali menikah sudah sirna. Hari-hari repot tetap dia jalani karena Dian akhirnya dia terima. Dian dia terima dua bulan setelah perceraiannya dengan Dewi tuntas secara hukum.

Dia harus memandikan dan menyuapi Dian yang sedang lucu-lucunya. Setelah ritual pagi itu selesai, dia menitipkan Dian ke salah satu tetangga yang dia yakini baik orangnya, Bu Sumi namanya. Tarno seperti biasa akan kerja dari satu proyek ke proyek lainnya.

Sejak badai dan pengalamannya mengurus dua lelaki itu, Tarno menjadi makin ingin menjadi malaikat. Kerja, urus Dian, beribadah, dan aksi sosial.  Dia sering menyempatkan diri menjadi sukrelawan pada Panti Jompo. Dia hanya ingin menjadi orang yang bisa membantu sesama yang kepayahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun