Mohon tunggu...
Ikbar AllamKharazi
Ikbar AllamKharazi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Financial

The Power of Bank Indonesia "Ekonomi Indonesia Berdarah-darah"

22 Januari 2022   01:25 Diperbarui: 22 Januari 2022   06:10 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dilatarbelakangi virus corona atau COVID-19, kasusnya berawal dari pneumonia atau pneumonia misterius pada Desember 2019. Kasus tersebut diduga terkait dengan Pasar Hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai macam daging hewan, termasuk daging dari hewan yang tidak biasa dimakan, seperti ular, kelelawar dan berbagai jenis tikus. Banyak kasus infeksi pneumonia misterius ini ditemukan di pasar hewan. 

Virus corona, atau COVID-19, diperkirakan dibawa oleh kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Virus corona sebenarnya sudah tidak asing lagi di dunia kesehatan hewan, namun hanya beberapa jenis saja yang mampu menginfeksi manusia seperti pneumonia. Sebelum wabah COVID-19, dunia dihebohkan dengan SARS dan MERS, yang juga terkait dengan virus corona. 

Dengan latar belakang ini, virus corona baru bukan satu-satunya saat orang di seluruh dunia panik. Gejala virus corona baru mirip dengan flu, dan berkembang pesat, menyebabkan infeksi yang lebih parah dan kegagalan organ. 

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai kebijakan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 melalui lockdown. Blokade dapat diartikan sebagai menutup akses suatu wilayah, termasuk masuk dan keluar. 

Ketika suatu daerah dikunci, baik itu negara, provinsi, kota atau kabupaten, atau bahkan daerah yang lebih kecil seperti jalan dan desa, mereka yang tinggal di sana tidak hanya dilarang bepergian ke luar daerah, tetapi juga dilarang keluar. Lakukan aktivitas di luar ruangan. . 

Selain itu, peraturan pemerintah yang mewajibkan adanya pembatasan sosial (social distancing) dari masyarakat, membuat para pedagang terhambat dalam proses perdagangannya.

Mempertahankan kebijakan restriktif juga akan berdampak pada berlanjutnya penderitaan ekonomi jangka panjang, meski dengan berbagai insentif dan langkah stimulus pemerintah. 

Di sisi lain, kegagalan melakukan social distancing juga berisiko bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan jumlah korban virus Covid-19. Oleh karena itu, selama fase new normal di Indonesia, berbagai instansi pemerintah, dalam hal ini Bappenas, telah menetapkan protokol kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat dalam kegiatan sosial ekonomi selama pandemi, sesuai standar WHO. 

Kembangkan ukuran perawatan yang sesuai untuk mencerminkan kebutuhan dan rute komunitas kecil, di mana perlu untuk memperkuat database untuk perawatan langsung dan intervensi sosial ekonomi di antara mereka yang paling terkena dampak Covid-19.

Wabah Covid-19 sangat mematikan bagi perekonomian dunia dan Indonesia salah satunya. Situasi ekonomi masyarakat Indonesia saat ini sedang tidak stabil dan pandemi membawa segala dampak negatifnya seiring dengan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan perekonomian Indonesia. 

Seperti yang kita ketahui sekarang, dampak dari pandemi ini sangat berdampak di segala lini, terutama terhadap kesehatan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun