Mohon tunggu...
Ikbar AllamKharazi
Ikbar AllamKharazi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Financial

The Power of Bank Indonesia "Ekonomi Indonesia Berdarah-darah"

22 Januari 2022   01:25 Diperbarui: 22 Januari 2022   06:10 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dengan adanya pandemi Covid-19, tidak bisa dipungkiri perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam kondisi genting (tidak stabil). Berbeda dengan memulai aktivitas normal, perusahaan membutuhkan waktu untuk mencari karyawan baru untuk memulai kembali usahanya, dan selama pandemi ini berlanjut, banyak perusahaan atau pedagang tidak akan mampu bertahan.

Berbagai macam sektor ekonomi terdampak akibat Covid-19 mulai dari sektor investasi, usaha mikro, penerbangan dan pariwisata, sehingga menjadikan pertumbuhan ekonomi indonesia mengalami perubahan yang signifikan. 

Sektor investasi, masyarakat sangat berhati-hati untuk memasukkan dana yang dimiliki ke dalam sektor investasi dikarenakan terdapat banyak perubahan asumsi pada pasar investasi. 

Sektor usaha mikro, sangat banyak warga Indonesia yang memiliki usaha mikro khususnya didaerah yang dekat dengan tempat pariwisata, akan tetapi usaha mikro tersebut dalam masa pandemi ini berada pada ujung tanduk karena dengan tidak adanya wisata asing maka barang seperti halnya cinderamata tidak ada yang membeli, sehingga akan mengancam hancurnya usaha mikro.

Sektor penerbangan dan pariwisata adalah sektor yang terkena dampak begitu jelas dan terpampang nyata. Peraturan pemerintah Indonesia yakni pembatasan berpergian baik antar kota dalam negeri dan dari dalam negeri ke luar negeri serta sebaliknya dengan tujuan untuk menghantikan penyebaran Covid-19 menjadikan penerbangan sangat sepi. 

Dengan ditutupnya sektor penerbangan, hal tersebut menjadikan sektor pariwisata juga terdampak, bagaimana tidak sebagian besar pengunjung pariwasata daerah-daerah adalah wisatawan non-domestik dan domestik tapi dari luar kota. 

Pariwasata yang sepi juga berdampak terhadap pendapat warga setempat, selain itu usaha penginapan juga sepi, sehingga tidak banyak para pemilik penginapan tersebut menjualnya.

Berbagai macam dampak tersebut menjadikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia negatif. Hal tersebut mendapat respone yang cepat dari Bank Indonesia untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional. 

Langkah yang diambil Bank Indonesia antara lain dengan kebijakan moneter serta makroprudensial. Bank Indonesia terus mendorong kebijakan transparansi suku bunga kredir perbankan, hal ini dilakukan untuk memberikan stimulus transmisi kebijakan moneter untuk suku bunga kredit perbankan, disisi lain juga digunakan untuk meningkatkan penajan kepada dunia usaha.

Langkah Bank Indonesia selanjutnya adalah mengimplementasikan suku bunga acuan yakni BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dengan tujuan untuk memperkuat kerangka operasi moneter. 

Bank Indonesia terus melakukan berbagai usaha untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional dengan tetap menjaga stabiliatas nilai tukar rupiah, memelihara infasi agar tetap stabil serta dengan mengupayakan kestabilan sistem keuangan. Langkah Bank Indonesia tidak berhenti sampai situ saja, akan tetapi Bank Indonesia juga melakukan upaya memperkuat kapabilitas keuangan, akses ke dalama layanan keuangan, dan operasi moneter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun