Diantaranya adalah dengan memberikan fasilitas kerja sama antara perusahaan berbasis teknologi dengan industri perbankan, mengupayakan pembayaran secara digital untuk mempermudah serta mempercepat, serta membuat dan mengenalkan instrumen yang berbasis syariah.Â
Disisi lain OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga turut andil dan membantu Bank Indoenesia dengan cara meredakan volatiltas atau biasa disebut dengan "market mood" pasar saham, regulator OJK telah merilis dan mengenalkan salah satu bentuk kebijakan pembelian kembali saham baru, sehingga memungkinkan untuk perusahaan membeli kembali saham yang telah dijual tanpa pemegang saham sebelumnya.
KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 yang telah dinyatakan oleh WHO sebagai masalah global menimbulkan berbagai dampak negatif dari segala bidang khususnya perekonomian.Â
Merebahnya Covid-19 menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi negatif atau mengalami penurunan, sehingga menjadikan anggaran negara mengalami defisit yang tinggi atau mengalami kenaikan. Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi wabah Covid-19 dan peningkatan perekonomian.Â
Lebih lanjut, Bank Indonesia memiiki peran yang krusial untuk menjada kestabilan perekonomian di Indonesia dengan salah satu caranya bekerja sama dengan lembaga lain yakni OJK dengan penurunan suku bunga kredit dan transparansi suku bunga perbankan.Â
Bank Indonesia terus mengarahkan seluruh instrumen kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga terkendalinya inflasi dan memelihara stabilitas nilai tukar Rupiah, serta mendukung stabilitas sistem keuangan.Â
Disisi lain Bank Indonesia tetap melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru yaitu BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).