Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Penghujung Senja (35)

31 Oktober 2017   15:25 Diperbarui: 28 November 2023   18:31 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pinterest

"Gak bisa gitu dong Ndra, pulpen ini nyawaku, gak bakalan ada yang nyamain keorisinilannya."

"Halah, susah ngomong sama tukang corat-coret kamar mandi."

ilustrasi : pinterest
ilustrasi : pinterest
"Hidih." Rein sewot namun matanya tak lepas dari lembaran kertas di hadapannya.

"Buset udah penuh aja tuh TTS satu lembar." Indra menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Siapa dulu dong, master of teka teki silang." Jed duduk di samping Rein, wangi sabun mandi yang masih menempel di tubuhnya berlomba dengan aroma Benetton Sport yang membuat konsentrasi Rein buyar seketika.

"Mandi cowboy ya, cepet banget."  Jimmy menyeringai.

"Iya dong, kan kalian udah pada nungguin." Jed mengibaskan rambut gondrongnya, percikan air sedikit mengenai wajah Rein.

"Hidih, hujan lokal." Rein mendorong bahu Jed agar menjauh dari dirinya.

"Eh, hehe sorry kirain gak ada orang," canda Jed, Rein merengut.

"Ini pertanyaan legenda nih, ibukota Peru." Jed menunjuk pertanyaan di kolom baris 3 mendatar.

"Lima." Rein menuliskan huruf demi huruf kapitalnya di kotak yang tersedia.

"Lima mah ini." Indra melambaikan tangan kanannya kepada Rein lalu mengajak gadis itu ber-high five.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun