seperti obor yang menolak padam
meski hujan fitnah dan gas air mata
ditumpahkan untuk memadamkan nyala.
Pantang pulang sebelum padam,
karena kami bukan abu yang mudah dihempas angin,
kami adalah arang yang menyala diam-diam
di tungku kesabaran yang kian retak.
Negeri ini bukan milik satu kursi,
bukan pula milik tangan-tangan gemetar
yang sibuk menghitung kurs rupiah,
negeri ini adalah tanah warisan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!