Puisi "Suara Hati Untuknya" karya yang ditulis di tahun 2021
Karya puisi berjudul ibu ,karya kelompok 5Kelas X AKL 1
Saudaraku, Dalam setiap jeda, Biarkan hatimu berbicara, Ketika segala rasa mengalir dan meresapi, Sambutlah setiap detik dalam kehidupan ini...
Tukang parkir liar area Kota Malang bikin geram! Merusak keindahan kota Malang dan menganggu kenyamanan warga.
Lalu, apakah pendidikan merdeka akan menghasilkan manusia yang berkualitas lebih baik?Mungkin harus ditunggu 10-20 tahun ke depan......
"Menjadi guru adalah perjalanan penuh makna yang mengubah hati, pikiran, dan dunia siswa."
Puisi ini dibuat berdasarkan kisah nyata dari penulis. Kejadian bermula pada saat penulis pergi ke toilet.
Seorang ibu yang berterima kasih telah mendapatkan kalender, 1 liter minyak dan baju kampanye dari salah satu kampanye caleg DPR-RI Jakarta.
Pernahkah kau dengar suara hatimu sendiri? Jika kau tak percaya pada dirimu sendiri, lalu apa akan ikut kata orang? Yang ingin kamu tenggelam
Pikiran bertanya, hati menjawab. Hati bertanya sanubari berefleksi.
Pergi meniti waktu, Mengusap suara yang tak berbekas
Kamu berteduh di bawah pohon Tabebuya di siang bolong saat jeda kantor
Jangan abaikan suara hati yang baik karena kita manusia, bukanlah robot yang tanpa kesalahan
"Pertanyaan-mu seakan-akan kamu mengetahui kalau saya sedang dalam masalah."
Bergeraklah jangan diam kau akan mendapatkannya hidup hanya sekali hiduplah yang berarti, membalas jika ingin menguasai dunia
Membaca lah jika anda ingin dikenal dunia bergeraklah jangan diam kau akan mendapatkan nya hidup hanya sekali hiduplah yang berarti
Membaca lah jika ingin dikenal dunia hidup hanya sekali hiduplah yang berarti bergeraklah jangan diam kau akan mendapatkan nya
Membaca lah agar dirimu dikenal dunia hidup hanya sekali hiduplah yang berarti bergeraklah jangan diam kau akan mendapatkan nya
Generasi pertama yang merasakan bagaimana indahnya demokrasi di negara-negara Eropa adalah Mohammad Hatta