Mohon tunggu...
Iji Asrul Tabona
Iji Asrul Tabona Mohon Tunggu... Politisi - Alhamdulillah

Nikmati Tuhan Yang Mana Yang Kau Dustakan?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Otak Masta Camaru Tambang

11 November 2021   06:57 Diperbarui: 11 November 2021   07:00 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Ilustrasi (sumber : onsp.umich.edu)

"Kedepan kau juga harus tahu bahwa kalau kau jadi pekerja tambang, maka kau juga harus bantu awasi agar perusahaan itu melaksanakan semua kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan ada. Jangan sampai perusahaan hanya mengejar keuntungan lalu tanah dirampas tanpa ada ganti rugi kepada pemilik lahan, jangan sampai hutan digusur untuk penambangan terbuka tanpa reboisasi. Kau juga harus belajar untuk tahu bahwa sungai dan laut bukan untuk tempat pembuangan tailing yang penuh dengan B3. Itu seharus motivasi kau masuk jurusan pertambangan ini". Celoteh Senior Achul makin banyak.
 
"Aurum!. Jika kelak, kau jadi pegawai negeri, kau harus pastikan bahwa studi kelayakan itu dilakukan secara profesioanal. Begitu pula dengan kajian amdal, harus dilakukan dengan trasparan. Kau juga harus melakukan pengawasan dan pemantauan segala aktifitas penambangan tanpa merasa takut dengan ancaman dan intimidasi. Intinya kalau masuk jurusan pertambangan ini kau harus yakinkan dirimu dan siapkan dirimu untuk belajar segala seluk beluk ilmu pertambangan. Agar kau dapat merencana, mengolah dan mengawasi seluruh aktivitas penambangan baik dari hulu sampai hilir. Sehingga bangsa, negara dan masyarakat tidak rugi". Ucap Senior Achul sambil matanya melotot pada Aurum yang berdiri terpaku bagai patung dihadapanya.  

"Sekali lagi Ingat Aurum. Jangan kita hanya dapat hutan yang gundul, laut dan sungai yang tercemar, masyarakat yang berkonflik, petani yang tak lagi punya lahan dan elit yang dipenjara karena turut merampok sumberdaya alam bangsa ini". Senior Achul masih bersemangat dan belum berhenti.

"Aurum. Itu seharusnya tujuan kau ambil jurusan pertambangan, Aurum paham?" Tanya Senior Achul pada Aurum.

"Jika motivasimu masuk jurusan pertambangan hanya karena gaji yang besar dengan vasilitas yang mewah, maka aku sarankan untuk ambil jurusan bisnis. Jangan ambil pertambangan". Tutup Achul.

Aurum mengingatkan kembali secara detail semua yang disampaikan Senior Achul. Aurum mulai mengakui bahwa benar apa yang disampaikan oleh Senior Rima, bahwa Senior Achul itu orang baik yang cenderung romantis. Sumberdaya mineral saja dijaga dan diperhatikan apalagi diri ku. Aurum tersenyum-senyum sendiri sambil mengenang semua itu.

"Sudah sampai, ayo turun" teriak Camaru putra.

Mobil sudah tiba dikampus B. Camaru putra membantu Camaru Putri turun dari mobil, setelah itu mereka menurunkan semua barang bawaannya. Setelah semua peralatan diturunkan, mereka pun langsung menuju ke tengah lapangan untuk apel. Apel dipimpin oleh Ketua Panitia Otak Masta. Setelah apel mereka pun membubarkan diri, untuk kembali kerumah dengan hati yang senang dan tekad yang makin membaja.

" Aurum apa yang kau cari" Tanya Rama, saat melihat Aurum seakan mencari sesuatu.
"Tidak ada" Jawab Aurum pelan.
"Ooh pasti cari Senior Achul ya?" goda Rama pada Aurum.

Aurum hanya diam, dan tak merespon. Aurum mulai merasa kehilangan.
"Tak usaha khawatir apalagi bersedih. Karena kau pastikan akan bertemu dengan Seniormu yang galak dan balagu itu!" Goda Rama pada Aurum.
"Semoga masih ada waktu, untuk ngobrol bersama Senior Achul kelak" ucap Aurum lirih.
 

Selesai

Waihama, 11 November 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun