Mohon tunggu...
Iji Asrul Tabona
Iji Asrul Tabona Mohon Tunggu... Politisi - Alhamdulillah

Nikmati Tuhan Yang Mana Yang Kau Dustakan?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Otak Masta Camaru Tambang

11 November 2021   06:57 Diperbarui: 11 November 2021   07:00 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Ilustrasi (sumber : onsp.umich.edu)

Setelah mengambil gelas Aurum dan Rama menuju ke tempat seksi konsumsi. Di dekat tempat kopi ternyata Senior Achul duduk disana sendiri sambil menikmati kopi dan menghisap rokok kesukaannya, rokok dji sam soe. Aurum dan Rama pun mendekat ke termos kopi lalu menuangkan kopi kedalam gelas mereka, sambil melirik Senior Achul yang duduk santai disitu sambil menikmati kopinya.

Ketika Achul menengok ke arah Aurum dengan senyum santainya, Aurum seakan tersengat aliran listrik tegangan tinggi, sehingga kopi yang digelasnya tumpah dan membasahi tangan Aurum. Aurum kepanasan sambil berteriak.

"aduhh... aduhh panas" teriak Aurum
"Kenapa bisa tumpah kopi mu" tanya Rama
Disaat melihat kopi panas yang tumpah ditangan Aurum itu, Achul lalu berdiri dan berjalan menuju Aurum. Achul memberikan sebuah sapu tangan warna biru kepada Aurum untuk mengerikan bekas kopi yang tumpah ditangannya. Aurum kembali melirik ke arah Achul yang memberikan sapu tangan tersebut.

Aurum mengambil sapu tangan itu lalu membersihkan bekas kopi ditangannya. Dan, Achul pun langsung melangkah cepat masuk  ke dalam tenda induk, lalu mengambil pepsodent yang ada di dalam tasnya. Setelah mengambil pepsodent Achul melangkah keluar untuk menemui Aurum dan Rama. Tapi ternyata Aurum dan Rama sudah tidak ada di tempat kopi tadi. Aurum dan Rama memilih kembali ke tenda Camaru, lalu duduk didepan tenda tersebut.

Setelah beberapa menit mencari, Achul pun melihat Aurum dan Rama. Achul mengambil kopinya lalu berjalan mendekati Aurum dan Rama. Saat melihat Achul mendekati beberapa mahasiswa baru yang sebelumnya duduk minum kopi di depan tenda itu pun mengambil kopinya sambil berjalan menjauh.

"Ini tolong oleskan ke tangan yang tadi kenal kopi panas, biar tak melepuh nantinya" ucap Achul kepada Aurum. Tanpa ragu Aurum pun mengambil pepsodent yang diberikan Achul tadi, lalu mengoles ke tangannya yang tertumpah kopi. Achul pun memilih duduk diantara Aurum dan Rama. Tapi setelah melihat gelas Aurum yang masih kosong itu, maka Achul mengambil gelas tersebut lalu berdiri dan pergi menuju ke tempat kopi. Setelah mengisi kopi ke gelas Aurum, Achul lalu menuju tenda induk, mengambil beberapa potong roti kenari dan roti keju lalu dibawah ketempat Aurum dan Rama.

"Ini kopinya. Ini ada juga roti kalau mau? Tawar Achul kepada Aurum dan Rama.
"Iya terima kasih Senior Achul. Kebutulan aku juga sudah lapar" Ucap Rama sambil mengambil roti dari tangan Senior Achul.

Achul kembali duduk di antara Aurum dan Rama sambil menikmati kopi hitamnya. Rama sibuk mengunyah roti yang diberikan oleh Senior Achul tadi. Sedangkan Aurum masih sibuk mengolesi tangan dengan pepsodent.

Setelah dirasakan cukup, maka Aurum menyerahkan kembali pepsodent kepada Senior Achul. Sambil mengucapkan terima kasih. Dan Senior Achul pun mengatakan kepada Aurum untuk segera meminum kopinya selagi masih hangat. Aurum pun meraih gelas dan meminum kopinya. Sambil meminta roti kenari kepada Rama yang dikasih oleh Senior Achul tadi.

Sudah hampir 10 menit berlalu. Achul menyeruput kopinya sambil menghisap rokoknya tanpa berkata apa-apa. Hanya sesekali Achul melirik ke Aurum. Aurum pun sama, mengunyahh roti sambil mencuri-curi pandang ke Achul yang duduk disebelah kanannya.

Sementara dari depan tenda induk, Rima, Ipho, Anto dan Fatty duduk menikmati kopi disana sambil melihat kearah dimana Senior Achul, Aurum dan Rama duduk itu. Kebutulan jarak antara tenda induk dan tenda Camaru putri hanya sekitar 50 meter lebih.
"Coba lihat pola pendekatan sekretaris ku itu. memang flamboyan sekali!" Ucap Rima kepada mereka. Mereka pun tertawa setelah mendengar ucapan Rima tersebut.
"Maklum pemain seniorkan!" sambung Fatty singkat.
"Pengikut Khalil Gibran juga itu!" Sambung Anto sambil tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun