Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buih Jadi Permadani

19 Februari 2022   10:35 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:36 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam yang dingin, tak membuatku kedinginan, panas sekali hatiku, cinta yang selama ini mendiami relung hatiku, menjelma menjadi cinta yang menggelora, namun perlahan sirna dan rapuh, sebentar lagi yang aku takutkan akan terjadi, sanggupkah aku melihat orang yang aku cintai bersanding dengan pria lain...

Kokok ayam, membangunkanku dari mimpi indahku, suara adzan dari surau memanggilku, dan beranjak menemui suara itu. Sekilas ku pandangi jendela temaram di sudut taman rumah, mengingatmu membahagiakan sekaligus menyakitkan....,

Non, Oh mungkinkah diri ini, dapat merubah buih yang memutih
Menjadi permadani, seperti pinta yang kau ucap,dalam janji cinta
Juga mustahil bagiku, menggapai bintang di langit, siapalah diriku
Hanya insan biasa, semua itu, sungguh aku tiada mampu, salah aku juga
karna jatuh cinta. insan seperti dirimu seanggun bidadari, seharusnya aku
cerminkan diriku, sebelum tirai hatiku buka, untuk mencintaimu. ah lirik ini mewakili diriku, 

                                                                       ******

Aktifitasku selalu sama di sepanjang hari dan malam, mengantar, menemani, dan mendengarkan curhatan Non Tiara, kini ada tugas baruku, aku harus bisa meyakinkan papa dan mama Non Tiara tentang pacarnya, tugas yang berat sekali, dan ...

Senja ini, aku bersama Non Tiara menghadap papa dan mamanya, aku harus kuat dan tegar.

"Tuan dan Nyonya, mohon tidak memaksa Non Tiara untuk menikah dengan orang yang tidak Non Tiara cintai ..." sahutku dengan nada penuh keyakinan.

"kamu tahu apa ...?" jawab papanya Non Tiara dengan tegas dan bernada marah.

"kamu hanya seorang sopir, sedangkan aku papanya yang tahu mana yang terbaik buat Tiara ..." lanjutnya.

"tapi Tuan, Non Tiara akan menderita, karena hidup dengan seseorang yang tidak Non Tiara kenal.." lanjutku meyakinkan.

"kamu bisa menjamin, kalau Tiara menikah dengan pria yang dia cintai, dia akan bahagia ..?" tanya papanya Non Tiara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun