Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buih Jadi Permadani

19 Februari 2022   10:35 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:36 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas ..., pernah jatuh cinta ....?" tanya Non tiara.

Ya tuhan.... aku sedang jatuh cinta padamu..., hanya aku tak mampu mengungkapkan.

"memang ada apa Non ...?" tanyaku penasaran.

"Mas ... papa jahat, aku mau di jodohkan dengan anak teman papa, aku gak bisa, aku gak mencintainya ..." sahut Non Tiara disela isak tangisnya.

Dar....bagai petir di siang hari, harapanku semakin sirna dan kandas, aku kecewa, tapi aku harus tahu diri, siapa aku ini...

"Non, mungkin itu yang terbaik, walau bagaimanapun mereka adalah orang tua Non, yang harus memikirkan masa depan Non Tiara juga ... " nasehat yang menyakitkan diriku

"Tapi Mas, aku tak mencintainya ... " lanjutnya dan airmata itu semakin deras.... dan suara tangisan itu menyayat hatiku, andai aku bisa mendekapnya...(kembali aku berkhayal)..

Sepanjang perjalanan Non Tiara terus menangis dan menangis, aku tak tega namun ku tak bisa berbuat banyak, sampai di depan rumahpun Non tiara tak banyak bicara, dan bahkan berlari ketika Nyoya memanggilnya.

Aku sempat mendengar kalau Non tiara akan dinikahkan dengan teman bisnis papanya, namun Non Tiara menolak karena tak mencintainya, non Tiara ternyata sudah punya pacar teman kuliahnya dulu, dan kini masih studi di luar negeri.

Aku semakin tak berdaya, apalah aku ini, bangun Bram... bangun Bram dari mimpimu.

Malam ini bintangpun enggan menemaniku, aku terkapar jerat cinta yang terlarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun