Mohon tunggu...
Iin Iindrawati
Iin Iindrawati Mohon Tunggu... Writer

Menulis Perjalanan Jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seraut Peristiwa Luka

1 September 2025   21:51 Diperbarui: 1 September 2025   21:51 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luka kesedihan: Sumber (pexels/Annmteu)

Tuhan, beberapa hari ini

layar ponselku berubah warna abu kehitamanan

televisi di rumahku tiada hentinya

memperlihatkan wajah pertiwi—pagi ke pagi lagi

tiada pangkuan tempat berkeluh kesah

Entah—,

mungkinkah kembali ke pembaringan

sebab nyeri teramat; mengoyak luka mendalam

terdengar jeritan mengiris-iris ulu hati

sementara orang-orang itu rajin mencabik satu persatu

seraut sisa-sisa  di masa lampau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun