Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kata Maaf

17 Januari 2021   22:56 Diperbarui: 17 Januari 2021   23:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laki - laki ini begitu kaku, bimbang dan bingung. Hanya bisa mengadu pada keheningan. Bagaimana caranya agar bisa meminta maaf, untuk menyelesaikan suatu pemasalahan. 

Laki - laki ini di jerat janji, permintaan hati yang terbawah emosi. Yang keliru tentang maksud kata cinta, namun diartikan penghinaan menurutnya. 

Laki - laki ini hanya bisa diam, memandang dan mencoba menenangkan diri.

Maaf! Maaf untuk semuanya.

Kata -kataku yang menyakitimu di waktu itu.

Maaf! Maaf untuk semuanya.

Mungkin kebodohanku yang sekedar ingin menyampaikan rasa yang sulit di terkah manusia. Namun pemilihan kata yang tak tepat sehingga membuatmu sakit dan tersinggung  berat.

Maaf! 

Aku terlalu bodoh untuk menyukaimu. Bahkan untuk meminta maaf yang tulus saja aku tak mampu. 

Maaf!

Untukmu.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun