Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Pelacur Tak bersalah

3 Februari 2020   10:27 Diperbarui: 30 Oktober 2021   18:57 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Terus? Apakah ada yang mbak salahkan tentang hidup yang mbak jalani sekarang misalnya?" Tanya Saipul kembali.

 "Gak ada ya. Saya iklas si ngejalaninya. Walau harus dipandang hina oleh orang - orang, masak bodoh lah. Toh, saya gak minta makan sama mereka. Dan masalah dosa? Yaaa ... biar saya yang bertanggung jawab pada tuhan saya. Hm ... Saya sendiri gak butuh pandangan orang, menilai saya apalah? Yang penting anak saya bisa makan."

 "Ohh  ... Ya si mbak. Terkadang memang manusia mudah menilai orang lain. Tapi sulit, menilai dirinya sendiri." jawab Dani.

  Dani pun memanggil tukang bakso yang dari tadi sedang menunggu mangkok. Duduk di dekat gerobaknya. 

 " bang... sini?" Panggil Dani.

 "Iya bang." Berjalan menghampiri mereka.

 "Berapa semua bang?"

 "4 porsi 40.000 aja bang." Ucap tukang bakso.

 "Ini bang." Sembari menyodorkan uang 50.000.

 "kembaliannya 10.000 bang yah. Terima kasih bang, Mbak." Ucap tukang bakso sembari kembali ke gerobaknya dengan membawa mangkok - mangkok yang kotor.

"Oh iya mbak, Seandainya ada kesempatan pindah profesi? Apakah mbak berminat pindah? Atau, tetap di profesi  ini?" Tanya Saipul kepada Dani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun