Secara sederhana, pembelajaran mendalam adalah model pembelajaran yang menekankan tiga hal pokok:
- Kesadaran -- Siswa diajak menyadari makna nilai Pancasila, bukan sekadar mengulang kata-kata. Misalnya, menyadari bahwa gotong royong bukan hanya kerja bakti, tetapi juga solidaritas yang membuat hidup bersama menjadi lebih ringan.
- Kebersinambungan Makna -- Nilai Pancasila tidak diajarkan terpisah dari kehidupan siswa. Setiap materi harus dikaitkan dengan pengalaman nyata, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
- Kegembiraan Belajar -- Prosesnya tidak kaku dan membosankan, melainkan menyenangkan, penuh dialog, dan menumbuhkan keterlibatan aktif siswa.
Dengan kerangka ini, pembelajaran Pancasila beralih dari model transfer pengetahuan menuju model yang membangun pengalaman, pemahaman, dan refleksi.
Aplikasi Pembelajaran Mendalam
Bagaimana strategi penerapannya di kelas? Mari kita lihat melalui tiga pendekatan: pemahaman, aplikasi, dan refleksi.
1. Pemahaman: Menggali Konsep dan Makna
Tahap pertama tentu tetap memperkenalkan nilai-nilai Pancasila secara konseptual. Namun, pendekatannya tidak hanya dengan ceramah. Guru bisa menggunakan metode diskusi, cerita inspiratif, analisis kasus, hingga permainan edukatif.
Contoh: ketika membahas sila ketiga "Persatuan Indonesia", guru bisa memutar video singkat tentang keberagaman budaya Nusantara. Siswa diminta menuliskan kesan pertama mereka, lalu mendiskusikan mengapa perbedaan seharusnya tidak memecah belah.
Di sini, siswa bukan hanya tahu bahwa "Persatuan Indonesia itu penting", tetapi juga mulai merasakan alasan keberadaannya dalam kehidupan nyata.
2. Aplikasi: Menghidupi Nilai
Nilai Pancasila baru akan bermakna jika dialami. Karena itu, tahap kedua adalah aksi nyata.
Contoh:
- Saat membahas nilai gotong royong, siswa tidak hanya diminta menulis definisinya, tetapi juga melakukan kegiatan nyata: membantu piket kelas, membersihkan lingkungan sekolah, atau bersama-sama membuat proyek kelas.
- Saat membahas keadilan, siswa bisa diajak melakukan simulasi pembagian tugas yang adil atau permainan peran (role play) untuk memahami rasa ketidakadilan.