Mayo meraung sejadi-jadi nya dan karena tidak mau melepaskan Edelweis dia di pukul pingsan oleh pengawal raja.Â
Lama luka hati Mayo pulih dan setiap dia merasa sedih dia pasti akan pergii ke lembah dan teringat tentang kenangan mereka disana.
"Jika seorang meninggal terlebih dulu, seorang yang di tinggal tidak boleh menjadi terpuruk karena hidup harus berjalan. Â Cinta sejati menginginkan orang yang dicintainya hidup dengan bahagia dan tidak larut dalam kesedihan. "
Kata-kata Edelweis itu terus terngiang-ngiang di kepala nya dan itu yang membangkitkan semangatnya.
Setelah satu tahun berlalu dan Mayo pun sudah bisa menata kesedihan nya, dia berniat ke gunung tempat dimana Edelweis meninggal. Ketika Mayo tiba disana dilihatnya ah sebuah bunga yang cantik tumbuh tepat dimana Edelweis meninggal. Mayopun teringat perkataan Edelweis.
'Karena aku lebih tua dari mu kemungkinan aku  yang lebih dulu meninggalkan mu.  Dan jia itu terjadi, kelak aku akan menjadi bunga abadi sehingga kau tahu bahwa aku selalu bersamamu.'Â
Mayo meneteskan air mata sambil berkata lirih:
'Kekasih hati ku, Bunga Edelweis tetaplah abadi karena cinta mu tak pernah ikut mati."
*Note: bukan legenda rakyat hanya karangan pribadi.
Â