Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Legenda Bunga Edelweis

19 September 2018   01:04 Diperbarui: 11 Februari 2019   21:26 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: steemd.com/@mekar

Pada zaman dahulu kala hidup lah seorang wanita dari keluarga bangsawan yang ber paras cantik dan berhati lembut juga tegas yang bernama  Edelweis. Wanita ini mempunyai karakter dan pemikiran yang berbeda   dengan para wanita di negeri nya. 

Wanita -wanita kalangan atas di negeri nya memikirkan bagaimana cara nya menarik hati para pria tampan dan kaya supaya bisa menjadi suami mereka.  Sementara wanita-wanita di kalangan bawah juga sama , mereka pun berusaha menarik perhatian para  pria  tampan di kalangan mereka .

 Edelweis mempunyai karakter yang kuat dan mempunyai visi ke depan, dia ingin bisa belajar banyak hal seperti para pria di negeri nya, tetapi wanita di negeri nya tidak diperbolehkan memperoleh pendidikan.  

Edelweis dengan berbagai cara berusaha untuk bisa belajar secara diam-diam. Teman-teman sebaya Edelweis sering mengganggap nya aneh karena ketika mereka bercakap-cakap tentang para pria tampan, mode-mode pakaian, pesta. Edelweis tidak tertarik. Topik yang paling sering dibicarakan mya tentang harapan nya wanita bisa memperoleh pendidikan, tentang lukisan, tentang kesenjangan sosial antara kaum bangsawan dan rakyat jelata dan hal-hal yang tidak umum dibicarakan oleh seorang wanita.

Pada zaman itu wanita-wanita menikah di usia 15-18 tahun, Hanya Edelweis, pada usia yang ke 20 tahun masih belum menikah. Banyak pria yang tertarik dengan Edelweis tapi  Edelweis tidak tertarik dengan pria-pria tersebut karena pria-pria yang menyukainya itu ada yang berniat mempunyai banyak isteri , ada yang kerjaannya cuma berhura-hura dan memikirkan kesenangan hidup saja  karena orang tuanya kaya, ada pria yang tidak mandiri dalam bersikap dan dalam mengambil keputusan, dan masih banyak alasan lainnya kenapa Edelweis menolak pria-pria itu.

Orang tuanya sangat cemas dan setiap perjodohan yang dilakukan oleh orang tua nya  selalu di tolak Edelweis. Sampai suatu hari saat Edelweis menginjak usia  yang ke 25 tahun,  dan Eldweiss masih menolak perjodohan.  Ayahnya pun menjadi marah dan mengusir Edelweiss. 

Sejak itu Edelweis hidup sendiri di sebuah rumah milik keluarganya  yang terletak dipinggiran kota. Edelweis merasa sangat kesepian karena semua orang menjauhinya dan menganggap Edelweis aib bagi penduduk negerinya karena bahkan sampai di usianya yang ke-30 tahun Edelweis masih belum menikah.  

Jika pagi hari  tiba, Edelweis akan pergi ke sebuah lembah yang indah, penuh dengan bunga-bunga indah dan cantik, disitu Edelweis menghabiskan waktunya dengan melukis, menulis dan ber nyanyi sampai dengan sore. 

Menghirup udara segar lembah,  bermain dengan hewan-hewan di lembah seperti kelinci, burung-burung menjadi hiburan yang mengatasi rasa sepinya.

Edelweis sangat senang dengan lembah tersebut selain karena indah,  tidak ada penduduk negerinya mengetahui tempat itu.

Tapi Edelweis salah, ternyata ada seorang pria  bernama Mayo yang  juga tahu tempat itu. Hanya saja sudah lama Mayo tidak pergi ke lembah itu. Mayo berasal dari keluarga bangsawan yang sangat kaya. Sampai di usia nya yang ke -20, Mayo belum  juga menikah dan karena pusing harus mendengarkan ocehan dan desakan orang tua nya untuk segera menikah, Mayo memilih lembah ini sebagai tempat dia melarikan diri sesaat. 

Mayo merupakan pria tampan yang sudah ber kali-kali berganti pacar tapi ketika pacar Mayo mengajak nya untuk menikah Mayo memutuskan pacar nya tersebut. Mayo memang menyukai wanita-wanita yang menjadi pacar nya tersebut tapi tidak seorangpun dari wanita tersebut yang menggetarkan hatinya untuk dia bisa memilih mereka sebagai isterinya.

Sudah seminggu Mayo mengamat-amati Edelweis, dia tidak menyangka ada wanita negerinya yang bisa menulis dan tulisan nya pun sangat bagus.  

"Aku merasa sepi, terkadang aku mulai memikirkan apakah aku terlampau sombong menolak semua pria dan menjadi seperti ini? Hidup dalam sepi."

"Tapi ketika ku tanya batin ku sekali lagi jika seandainya waktu di ulang kembali, aku pasti tetap memilih jalan yang sama, karena aku tetap tidak bisa jatuh cinta dan nemberikan hatiku pada pria-pria itu."

Itu tulisan Edelweis yang ada di tanah dan keeesokan harinya tulisan itu akan di hapus oleh Edelweis dan di ganti tulisan baru.

"Apakah mashi ada kesempatan ku untuk bertemu dengan pria yang akan membuat ku jatuh cinta?"

"Dan jika memang aku bertemu dengan pria tersebut dan jatuh cinta pada nya, apakah mungkin pria tersebut bisa jatuh cinta kepada ku yang sudah ber umur ini?"

Selama dua minggu,  Mayo tidak sekalipun melewatkan membaca tulisan Edelweis sebelum di hapus.  Bukan hanya tulisan tapi lukisan Edelwis  juga indah serta menarik perhatian Mayo.  Lukisan pemandangan yang indah, hewan, ataupun keluarga. Dari lukisan dan tulisan tersebut Mayo sedikit banyak tahu bahwa Edelweis merindukan keluarganya. 

Tulisan, lukisan dan nyanyian Edelweis selalu membuatnya ingin datang ke lembah dan jika suatu hari Edelweis tidak datang ke lembah Mayo mulai merindukannya dan menunggunya. 

Sudah beberapa hari Edelweis tidak datang ke lembah dan Mayo mulai khawatir dan cemas tapi Mayo tidak bisa ber buat apa-apa kecuali menunggu. Ketika Edelweis  datang ke lembah, Mayo memutuskan dia akan mengikuti Edelweis pulang untuk mengetahui rumah Edelweis.

Suatu hari Mayo memutuskan untuk memperkenalkan dirinya dan Mayo pun sengaja menunggu Edelweis di lembah. 

Edelweis ketika melihat Mayo terkejut dan sedikit curiga dan takut dan hendak berlari

Mayo pun dapat membaca ketakutan Edelweis kemudian berkata:

"Jangan takut saya Mayo dari keluarga bangsawam Ayah saya Mileko Gonzi."

Akhir nya Edelweis dan Mayo menjadi teman dan hubungan pertemanan pun semakin akrab dikarenakan komunikasi di antara mereka tidak pernah mati seperti tidak habis-habisnya topik yang dibicarakan. 

Mereka pun yang tadinya hanya ber cerita tentang topik-topik umum mulai menceritakan hal-hal pribadi seperi keluarga, kehidupan pribadi mereka, perasaan terdalam, serta impian mereka. Mereka  pun mulai menjadi sangat dekat dan bisa memahami perasaan masing-masing.

Sampai suatu hari Mayo pun mengungkapkan perasaannya.

"Aku mencintai mu. Sebelum aku memperkenalkan diri kepada mu sebenar nya aku sudah mencintaimu, tapi aku masih ragu dengan perasaan ku. Aku pikir itu hanya perasaan sesaat dan akan menghilang., tetapi semakin aku mengenalmu semakin aku jatuh cinta kepadamu."

Hening,  mereka hanya saling bertatapan dan mata mereka pun ikut berbicara. 

"Apakah kau lupa kalau aku lebih tua 10 tahun dari mu.." Sorot mata Edelweis mengatakan itu.

"Aku tahu umur kita berbeda 10 tahun tapi tidak ada yang salah dengan itu."  Mayo meyakinkan dengan sorot mata nya yang penuh kasih.

"Aku bersyukur dengan sang Pencipta karena diberikan kesempatan mencintai seorang pria dan pria itu juga ternyata mencintai ku. Sebelum bertemu dengan mu ada ketakutan kalau selama nya aku tidak pernah merasakan bagaimana dicintai dan mencintai.  Oleh karena nya rasa  cinta ku ini membuatku egois untuk memilikimu tanpa memikirkan yang lain nya tapi rasa cintaku juga membuatku ingin kau selalu bahagia. Kau tahu jika hubungan kita di ketahui penduduk megeri ini, maka kau akan ikut diasingkan dan mungkin keluarga mu juga akan mengusirmu. Kau tahu bagaimana rasa nya terusir dari keluarga dan masyarakat itu sangat menyakitkan dan aku tidak ingin kau mengalami hal yang sama." Mata Edelweis berkaca-kaca menahan tangis.

"Bukan kah memang pada akhirnya seorang anak akan meninggalkan orang tuanya ketika nereka menikah? Hubungan kita bukan lah suatu dosa hanya karena kau lebih tua dari ku 10 tahun.  Memang ini berat ketika semua orang menentang kita tapi kita harus berjuang bersana-sama untuk hubungan ini." Mayo memeluk Edelweis untuk menenangkannya.

Mayo memberitahukan hubungan nya dengan Edelweis kepada ayahnya ketika ayah nya hendak menjodohkan dia dengan Azia perempuan cantik yang manja dan angkuh. Ayah Mayo sangat murka mendengar hal itu dan memberikan ultimatum kepada Mayo jika Mayo tidak memtuskan hubungan dengan Edelweis maka mereka putus hubungan keluarga.

Azia baru tiba ke rumah Mayo,   dan langsung menuju kamar Mayo. Ketika Azia hendak mengetok pintu, didengarnya lah pertengkaran Mayo dan Ayah nya. Azia sangat marah dia pun mulai menyebarkan perihal hubungan Mayo dengan Edelweis ke penduduk segingga penduduk pun banyak yang mencaci dan mencemooh Edelweis. Jika penduduk melihat Eldeweis lewat mereka pasti meludahi Edelweis, menyiram Edelweis dengan air kotor dan melempar nya denga telor. Penduduk pun minta supaya Edelweis di hukum karena Edelweis memakai guna-guna yang jahat. 

Akhirnya Edelweis dijatuhi hukuman hidup terasing di gunung. Mayo berusaha mengejar Edelweis yang akan di bawa ke gunung tapi pengawal Ayahnya menangkap nya dan mengurung dia di kamar. Selama seninggu Mayo di jaga ketat tidak dibiarkan keluar rumah. 

Ketika Mayo akhir nya diperbolehkan ke luar rumah Mayo bergegas ke gunung dimana tempat Edelweis diasngkan.  

Tiba di gunung dilihat nya lah Edelweis terbaring, Mayo pun takut dan nenjadi panik. Mayo berlari dengan histeris diaa nenanggil nama Edelweis dan menguncang tubuh Edelweis tapi Edelweis tidak bangun juga.  Sesaat Mayo pikir Eldeweis meninggal dia merasa takut sekali, ditaruhnya telinga nya di jantung Edelweis ketika dia mendengar detak jantung Eldweis,  walupun bunyinya lemah tenang lah hati Mayo.  Mayo baru tersadar kalau tubuh Edelweis sangat panas sekali.  3 hari 3 malam Mayo merawat Edelweis tanpa henti, setiap saat dia mengompres tubuh Edelweis dengan baju miliknya yang dibasahi nya dengan air. Mayo pun mencari tanaman obat di sekitar pegunugan dan dibuatnya menjadii obat yang cair dan obat tersebut dimasukkan ke nulut Edelweis dengan nenggumakan daun yang dibentuk seperti corong kecil.

Hari ke-4 Edelweis pun siuman dan ketika dia membuka mata nya dia melihat Mayo sedang tertidur . Edelweis merasa bahagia sekaligus sedih.  

Mayo pun terbangun dan betapa senang hatinya ketika dia melihat Edelweis sudah siuman.

Mayo dan Edelwis pun berbicara dari hati ke hati sepanjang malam dan mereka memutuskan akan nelarikan diri setelah Edelweis benar-benar pulih.

Perihal Mayo pergi ke gunung pun diketahui penduduk dan penduduk meminta supaya Mayo dipisahkan dari  Eldweis yang dianggap membawa  roh jahat karena guna-gunanya dan jika Edelweis menolak dia harus di bunuh.  Pengawal kerajaan pun diperintahkan ke gunung untuk mencari dan memisahkan mereka tetapi karena Mayo sedikit pun tidak mau melepaskan tangan Edelweis, sebuah  panah melesat tepat ke jantung Edelweis dan Edelweis pun meninggal dipelukan Mayo dan kalimat terakhir yang diucapkan Edelweis:

"Terima kasih sudah hadir dalam hidup ku dan sudah nencintai ku dengan tulus."

Mayo meraung sejadi-jadi nya dan karena tidak mau melepaskan Edelweis dia di pukul pingsan oleh pengawal raja. 

Lama luka hati Mayo pulih dan setiap dia merasa sedih dia pasti akan pergii ke lembah dan teringat tentang kenangan mereka disana.

"Jika seorang meninggal terlebih dulu, seorang yang di tinggal tidak boleh menjadi terpuruk karena hidup harus berjalan.  Cinta sejati menginginkan orang yang dicintainya hidup dengan bahagia dan tidak larut dalam kesedihan. "

Kata-kata Edelweis itu terus terngiang-ngiang di kepala nya dan itu yang membangkitkan semangatnya.

Setelah satu tahun berlalu dan Mayo pun sudah bisa menata kesedihan nya, dia berniat ke gunung tempat dimana Edelweis meninggal. Ketika Mayo tiba disana dilihatnya ah sebuah bunga yang cantik tumbuh tepat dimana Edelweis meninggal. Mayopun teringat perkataan Edelweis.

'Karena aku lebih tua dari mu kemungkinan aku  yang lebih dulu meninggalkan mu.  Dan jia itu terjadi, kelak aku akan menjadi bunga abadi sehingga kau tahu bahwa aku selalu bersamamu.' 

Mayo meneteskan air mata sambil berkata lirih:

'Kekasih hati ku, Bunga Edelweis tetaplah abadi karena cinta mu tak pernah ikut mati."

*Note: bukan legenda rakyat hanya karangan pribadi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun