Mohon tunggu...
Ibnu Sina Bawain
Ibnu Sina Bawain Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Ibnu Sina Bawain, biasa dipanggil Ibnu, Saya dari Gresik, Saya sedang berkuliah di Universitas Negeri Surabaya Prodi S1 Pendidikan Biologi, Saya suka sekali mempelajari hal baru, baik dalam menulis, berdiskusi maupun berkreasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN dalam Organisasi Mahasiswa: Ketika Kepentingan Pribadi Mengalahkan Semangat Kolektif

15 April 2025   08:00 Diperbarui: 15 April 2025   03:23 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi mahasiswa (Ormawa) seharusnya menjadi wadah pembelajaran demokrasi, kepemimpinan, dan kolaborasi. Namun, realita yang terjadi di lapangan seringkali jauh dari idealisme itu. Banyak organisasi mahasiswa justru terjebak dalam praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang secara tak langsung mencerminkan wajah buram birokrasi negara.

Korupsi di tingkat mahasiswa bukan hanya soal penggelapan uang kas organisasi. Lebih dari itu, praktik manipulasi laporan pertanggungjawaban, mark-up anggaran kegiatan, hingga "main belakang" dengan pihak luar demi keuntungan pribadi, merupakan bentuk korupsi yang sering dianggap sepele. Sayangnya, praktik ini justru menjadi pembiasaan yang berbahaya. Mahasiswa yang seharusnya menjadi agen perubahan, malah belajar menjadi pelaku penyimpangan sejak dini.

Recruitment kepengurusan dalam ormawa seringkali tidak berjalan transparan. Posisi penting diberikan bukan kepada mereka yang kompeten, melainkan kepada yang dekat secara emosional, seorganisasi luar, atau bahkan satu golongan yang sama. Kolusi dan nepotisme ini mematikan semangat kolektif dalam organisasi. Mahasiswa yang ingin berkontribusi akhirnya enggan ikut serta karena merasa tidak punya "orang dalam".

Budaya "gengsi" dan ambisi pribadi dalam organisasi mahasiswa seringkali menjadi pemicu suburnya praktik KKN. Alih-alih menjadi tempat untuk belajar memimpin dan melayani, ormawa dijadikan batu loncatan untuk memperkuat citra diri demi kepentingan pribadi, bahkan politik kampus. Akibatnya, program kerja tidak berorientasi pada kebutuhan anggota, melainkan pada pencitraan dan formalitas belaka.

Jalan Keluar: Menanamkan Nilai Integritas

Menghapus praktik KKN dalam organisasi mahasiswa bukan hal mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Dimulai dari pembenahan sistem recruitment yang transparan, pengelolaan keuangan yang terbuka, hingga peningkatan literasi etika organisasi. Penting pula adanya edukasi berkelanjutan mengenai integritas dan tanggung jawab sosial sebagai seorang mahasiswa.

Organisasi mahasiswa adalah cerminan masa depan kepemimpinan bangsa. Jika praktik KKN dibiarkan tumbuh di dalamnya, maka kita sedang menciptakan generasi pemimpin yang lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada kepentingan bersama. Sudah saatnya mahasiswa sadar dan berani berkata tidak pada KKN, mulai dari ruang-ruang kecil organisasi kampus. 

Jadilah mahasiswa berintegritas untuk masa depan Indonesia yang berkualitas

-author

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun