Mohon tunggu...
Ibnu Arsib
Ibnu Arsib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dapatkah Kita Bertemu Malam Ini?

28 Juli 2022   15:05 Diperbarui: 28 Juli 2022   15:32 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Juli, bukan seperti ini caranya menyelesaikan masalah, sayang," suara itu berbisik lembut di telingaku.

Aku langsung membuka mata. Betapa terkejutnya aku saat melihat seorang perempuan cantik berpakaian serba putih layaknya peri. Ia memegang erat tanganku. 

Wajah perempuan itu berseri sekali. Wajahnya sama persis dengan wajah perempuan yang ada dalam foto itu. Matanya memancarkan kasih sayang. Senyumannya mirip dengan senyumku.

"Iib..." suaraku langsung terpotong setelah jari telunjuknya menyentuh bibir tipisku.

"Iya, sayang," katanya. "Mengapa kamu mengambil jalan ini putriku?" Ia bertanya lembut.

"Bu, aku kangen sama Ibu. Aku ingin bertemu dengan Ibu. Tapi aku tidak tahu gimana caranya. Maaf Bu, aku mengambil jalan ini."

"Ini bukan jalan yang baik, sayang. Dengan kamu berani menghadapi hidupmu tanpa Ibu, itu sudah membuat Ibu bahagia. Ibu juga kangen padamu. Tapi, belum saatnya kita untuk bertemu, sayang."

"Berarti Ibu gak mau bertemu denganku," kataku sambil menangis. "Ibu jahat. Jahat seperti mereka." Ibu langsung memelukku.

"Bukan begitu maksud Ibu, sayang. Ada saatnya kita bertemu. Lari dari hidup itu bukan cara yang baik. Jika kamu ada masalah selesaikan dengan baik-baik."

"Mereka kejam, Bu. Mereka menyakiti kita. Aku tidak ingin bersama mereka," aku terus menangis dalam pelukannya.

"Boleh kamu gak tinggal bersama mereka. Tapi bukan berarti kamu lari dari hidupmu. 'Kan masih ada temanmu dan keluarga Ibu yang masih sayang padamu." Ia memegangi wajahku kemudian menghapus air mataku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun