Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Study From Home dalam Pusaran Pandemi

30 Mei 2020   07:13 Diperbarui: 30 Mei 2020   07:52 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; newcastle.edu.au

Sebagaimana dijelaskan di awal bahwa SFH tidak serta merta menjadi metode pembelajaran yang sempurna tanpa cela. Di wilayah pinggiran model belajar SFH hanya akan menjadi gagasan tanpa implementasi dan utopia. Maka, solusi agar pendidikan tetap berlangsung di tengah pandemi guru harus berkreasi menciptakan pendekatan pembelajaran yang relevan. 

Maka, dengan sedikit keterpaksaan guru harus datang ke rumah-rumah siswa untuk memberikan pembelajaran dan tugas. Hal tersebut telah banyak dilakukan oleh guru-guru di wilayah pinggiran salah satunya Dedi Kurniawan, guru SDN 75/1 Pasar Terusan di Batanghari. Dilansir dari www.republika.com (07/05/2020), Dedi mengungkapkan bahwa banyak diantara siswanya tidak dapat mengikuti sistem pembelajaran daring karena keterbatasan sarana."Siswa yang rumahnya berdekatan kita minta untuk belajar bersama, maksimal tiga anak agar mereka bisa menjaga jarak dalam belajar. Saya minta mereka juga memakai masker", ungkap Dedi.

Realitas tersebut juga merupakan problem pendidikan sehingga perlu ada kebijakan pemerintah untuk dapat memberikan insentif tambahan kepada para guru seperti Dedi Kurniawan dan lainnya yang menyambangi murid-murid agar tetap bisa belajar di masa-masa pendemi saat ini. Insentif tersebut adalah dimaksudkan untuk transportasi saat mengunjungi siswa-siswi dan akan lebih baik jika pemerintah juga memikirkan apresiasi yang layak kemudian hari.

Kreatifitas, Suplemen Pendamping SFH

SFH yang diklaim kurang mampu mengeksplor pengalaman belajar dapat disiasati dengan melakukan pola-pola pembelajaran kreatif. Jadi, SFH tidak hanya sekedar pembelajaran yang terfokus pada pemberian informasi dan pengetahuan semata serta pemberian tugas berlimpah. Guru dapat memformulasikan SFH dalam bentuk diskusi paralel yang melibatkan siswa. Mengajak siswa untuk berdiskusi tentang topik tertentu dalam pembelajaran. Kemudian meminta siswa mencoba memberikan tanggapan atas problem tertentu dalam materi sekolah.

Di sisi lain guru juga tidak perlu terlalu sering mengandalkan pembelajaran daring. Guru dapat bekerja sama dengan orang tua siswa untuk memaksimalkan pembelajaran di rumah bersama orang tua dalam pembentukan karakter dan pembiasaan sikap baik. Misalnya menekankan siswa untuk membantu pekerjaan orang tua di rumah, berkebun, atau melakukan hal positif lainnya yang membangun sikap disiplin, tanggung jawab, dan kedekatan emosional dengan keluarga.

Titik Simpul

Ditengah pandemi covid-19, Study From Home (SFH) menjadi pilihan pertama agar pembelajaran tetap berlangung. Namun demikian SFH bukan menjadi metode pembelajaran tunggal di tengah pandemi ini. Kreatifitas dan terus eksplorasi dengan keadaan sekitar adalah pendekatan belajar lain yang dapat dipakai. SFH memang tidak sempurna, namun ketidaksempurnaan itu dapat tertutupi dengan inovasi dan semangat pantang menyerah dengan keadaan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak perlu menyalahkan siapapun atau mengorek habis silang sengkarut problem SFH, karena bisa jadi untuk sementara waktu  cara belajar seperti ini menjadi lebih baik dari pada tidak sama sekali.

Semoga pandemi ini lekas berkesudahan, anak didik dan guru dapat berjumpa kembali. Anak-anak dapat belajar kembali penuh semangat mendengar petuah dan wejangan guru, bertemu teman-teman mereka, jajan di kantin, upacara dan senam bersama. Para guru dapat kembali mengajar, membagikan ilmu sebagai bekal kehidupan untuk anak didiknya, mengusap ubun-ubun anak didiknya sembari mendoakan keberkahan dan keselamatan. Semoga kita lekas berjumpa dengan hari esok tanpa jaga jarak dan Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun