Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sebelum Memelihara Hewan, Baca Dulu Tulisan Ini!

1 Agustus 2021   18:19 Diperbarui: 1 Agustus 2021   19:04 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelinci saya, sumber: dokumentasi pribadi

Entah, ini sudah artikel ke berapa saya seputar hewan peliharaan. Saya memang gemar memelihara hewan. Dari kecil, saya telah membesarkan enam anjing.

Waktu dewasa, ada satu jenis Poodle saya rawat. Tetapi, karena satu dua hal, saya tidak mampu meneruskan pemeliharaan. Akhirnya, saya titipkan ke toko hewan untuk dibesarkan.

Poodle saya waktu itu, sumber: dokumentasi pribadi
Poodle saya waktu itu, sumber: dokumentasi pribadi
Selain anjing, saya juga pernah memelihara burung. Waktu itu sepasang lovebird. Mereka berkicau riang sekali setiap pagi. Saya beri makanan biji jagung dan menyediakan sebuah rumah kecil dalam kandang.

Selain itu, pernah saya pelihara hamster. Sama nasibnya dengan si anjing, saya kembalikan hamster untuk dipelihara di toko hewan.

Hamster saya, sumber: dokumentasi pribadi
Hamster saya, sumber: dokumentasi pribadi
Sekarang, saya sedang memelihara kelinci dan ikan. Membagi perhatian untuk keduanya sudah menjadi kebiasaan saya sehari-hari. Saya paham, itu adalah kewajiban seorang pemelihara.

Salah satu ikan Lou Han saya, sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu ikan Lou Han saya, sumber: dokumentasi pribadi
Saya sedih sekali...

Barusan saya mendengar anak tetangga bercerita setelah melihat kelinci saya. Ia mengulas tentang bapaknya dan kehidupannya waktu tinggal di kota lain.

Bapaknya memelihara sepasang kelinci. Kelinci itu kawin dan punya enam anak. Anak-anaknya semakin besar. Saya senang, berarti pemeliharaan sang bapak berhasil.

Tetapi, seratus delapan puluh derajat berubah jadi sedih. Sekaligus kecewa. Ingin marah. Kalau saya yang melakukan, sudah saya salahkan dan hukum diri saya habis-habisan.

Karena keperluan dan kesibukan pekerjaan yang semakin bertambah, sang bapak tidak punya waktu lagi merawat kelincinya. Sekadar melihat pun tidak sempat.

Ia lupa memberi makan kelinci-kelinci itu.

Otomatis matilah semuanya. Induk jantan, betina, beserta anak-anaknya. Saya begitu geram mendengar. Mengapa istrinya diam saja dan tidak memberi makanan? Mengapa si anak yang tahu tidak berbuat apa-apa?

Bayangkan, kelinci itu hidup dalam kandang terbatas tanpa makan tanpa minum. Bukankah itu menyiksa binatang?

Untuk Anda yang hendak memelihara binatang

Pertama, jangan tiru kelakuan buruk dalam cerita itu. Yang lain, perhatikan dan pahami dahulu hal-hal berikut ini. Ini adalah kenyataan yang saya rangkum selama pengalaman memelihara berbagai jenis binatang.

Sebagian waktu Anda tersita

Selama 1 x 24 jam sehari, ada waktu-waktu yang dihabiskan untuk merawat binatang. Memberi makan, memandikan, memotong bulu, membersihkan kotoran, dan seterusnya.

Itu tidak sebentar. Anda harus rela kehilangan waktu. Anda tidak bisa jalan-jalan atau menggunakan waktu itu untuk kesukaan Anda yang lain.

Ada uang Anda rutin terpakai

Jika Anda membeli hewan dari toko hewan, otomatis keluar uang. Ada lagi untuk kebutuhan kandang, biaya makanan, tempat makan dan minuman, salon rutin setiap jangka waktu tertentu (dalam hal Anda tidak sempat memandikan), dan seterusnya.

Itu semua butuh duit. Anda harus yakin dan telah memperhitungkan itu. Anda wajib memiliki penghasilan lebih yang memang bisa dialokasikan untuk merawat hewan.

Ada cinta Anda yang terbagi

Memelihara hewan dalam rumah seyogianya bukan keinginan diri sendiri, melainkan permintaan dan persetujuan seluruh anggota keluarga. Semua harus cinta dan menerima hewan apa adanya.

Ini untuk minimalisir perdebatan. Semisal, istri jengkel melihat suami rutin memandikan burung. 

Jika memang keputusan bersama, bahwa dari awal tidak ada yang keberatan untuk memelihara burung, istri seharusnya sadar, ada cinta suaminya terbagi untuk burung. Hewan peliharaan sama seperti manusia. Butuh cinta dan kasih sayang. Sama-sama makhluk hidup.

Pemilik juga sebaiknya rutin berkomunikasi dengan hewan. Bila anjing, diajak jalan-jalan keliling perumahan, untuk membuatnya tidak stres karena dalam rumah saja.

Ada tempat Anda yang berkurang

Ketika memelihara hewan dalam rumah, hewan itu harus punya wilayah sendiri sebagai tempat hidup. Kandang dan lokasi bermain disediakan sebaik mungkin, agar tidak rentan stres.

Pemilik wajib menyadari bahwa sebagian tempat dalam rumahnya berkurang. Ia harus membagi itu kepada sang hewan. Hewan juga butuh lokasi privasi.

Pertimbangkan kebutuhan biologis hewan

Sejalan dengan semakin besar hewan peliharaan, ketika hewan sudah memasuki masa berahi, pemilik perlu memberi perhatian lebih agar hewan dapat menyalurkan nafsunya.

Sebaiknya, tidak membuat hewan jomlo seumur hidup. Carikan pasangan dan biarkan mereka bersetubuh. Kebutuhan biologis hewan sebagai hewan yang selengkap-lengkapnya hidup hewan, patut diperhatikan.

Jangan sekadar suka waktu awal

Setelah mengerti hal-hal di atas, yang paling penting dan mendasari sepanjang pemeliharaan hewan adalah jangan memelihara karena sekadar suka waktu awal.

Rasa suka itu bisa hilang dan pudar saat tengah jalan. Kalau sudah hilang, peristiwa membiarkan hewan, tidak memberi makan, sampai hewan mati, besar kemungkinan terjadi.

Memelihara hewan butuh komitmen.

Kemauan untuk merawat selamanya, memberi bagian yang dimiliki untuknya, menerima keadaan suka dan duka saat memelihara, itulah komitmen.

Jika kita sebagai majikan memperlakukan dengan baik hewan peliharaan, saya sungguh yakin, sang hewan juga memberi dan menunjukkan tingkah laku menyenangkan.

Hewan tahu siapa majikan. Hewan pun tahu cara berterima kasih. Sebagian hewan patuh sekali atas instruksi majikan. Selama tidak disakiti, hewan tidak akan menyakiti. Itu semua tergantung cara memelihara sang majikan.

Bila memang sudah tidak mampu memelihara...

Ini harus dilakukan. Jangan sekali-kali membiarkan hewan begitu saja. Seperti cerita tetangga itu. Saya jengkel benar. Bila memang tidak sanggup memelihara, buat pengumuman dan cari majikan baru.

Boleh jadi dijual ke orang lain. Dititipkan ke toko hewan untuk dipelihara juga opsi baik. Jangan sampai hewan meninggal karena pengabaian kita. Itu kejam sekali. Jika mati karena sudah tua, wajar.

Akhir kata...

Memelihara hewan butuh komitmen. Memelihara hewan perlu pengorbanan. Memelihara hewan sama saja menambah anggota keluarga baru dalam hidup. Hewan adalah makhluk hidup, sama seperti manusia dan tumbuhan. Hewan perlu disayang dan diberi perhatian. 

Jika Anda belum siap dengan kenyataan ini semua, sebaiknya tundalah nafsu Anda memelihara hewan. Kehadiran hewan tidak untuk dieksploitasi guna kesenangan sesaat.

Catatan: mohon maaf bila artikel ini panjang. Saya selalu serius bila bicara dan mengulas seputar dunia hewan peliharaan.

...

Jakarta

1 Agustus 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun