Memelihara hewan dalam rumah seyogianya bukan keinginan diri sendiri, melainkan permintaan dan persetujuan seluruh anggota keluarga. Semua harus cinta dan menerima hewan apa adanya.
Ini untuk minimalisir perdebatan. Semisal, istri jengkel melihat suami rutin memandikan burung.Â
Jika memang keputusan bersama, bahwa dari awal tidak ada yang keberatan untuk memelihara burung, istri seharusnya sadar, ada cinta suaminya terbagi untuk burung. Hewan peliharaan sama seperti manusia. Butuh cinta dan kasih sayang. Sama-sama makhluk hidup.
Pemilik juga sebaiknya rutin berkomunikasi dengan hewan. Bila anjing, diajak jalan-jalan keliling perumahan, untuk membuatnya tidak stres karena dalam rumah saja.
Ada tempat Anda yang berkurang
Ketika memelihara hewan dalam rumah, hewan itu harus punya wilayah sendiri sebagai tempat hidup. Kandang dan lokasi bermain disediakan sebaik mungkin, agar tidak rentan stres.
Pemilik wajib menyadari bahwa sebagian tempat dalam rumahnya berkurang. Ia harus membagi itu kepada sang hewan. Hewan juga butuh lokasi privasi.
Pertimbangkan kebutuhan biologis hewan
Sejalan dengan semakin besar hewan peliharaan, ketika hewan sudah memasuki masa berahi, pemilik perlu memberi perhatian lebih agar hewan dapat menyalurkan nafsunya.
Sebaiknya, tidak membuat hewan jomlo seumur hidup. Carikan pasangan dan biarkan mereka bersetubuh. Kebutuhan biologis hewan sebagai hewan yang selengkap-lengkapnya hidup hewan, patut diperhatikan.
Jangan sekadar suka waktu awal