Mohon tunggu...
Pena Greelack
Pena Greelack Mohon Tunggu... Penulis - Media tulis kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sikka - Cabang Ende

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Januari dan Hujan Rindu

27 Maret 2020   13:18 Diperbarui: 27 Maret 2020   13:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ladaani Saputra

Arloji Awal tahun terus berlari
Di atas rintik-rintik hujan Januari
Awan-awan tebal berhamburan tak rapi
Ombak bergulung dahsyat tak bertepi
Sementara angin muson kian bertiup tak henti-henti
Lalu, hati diam tak bersuara dalam sunyi
Perlahan ada kisah yang datang di memori
Tak lain hanya tentang Dia dan cinta yang bersemai
Tentang rindu yang tak bertirai
Dan bermil-mil hamparan selat dilewati
Di atas perahu yang tak kunjung menyapa pantai
Lalu kemudi yang tak kuasa diam untuk bertolak ke kanan dan kiri
Dan hujan yang tak lelah bernyanyi
Sedangkan ragaku protes pada guyur hujan yang menghujam bumi
Namun rasa rindu kian membuncah dalam hati
Dikala Tetes hujan jatuh berkali-kali
Hanya atas nama rindu pada bumi
Dan terselip cinta bagi hamba Ilahi
Pada awal Januari yang tak bermentari
Untuk Insan yang setia berjarak, namun menjaga hati untuk saling merindui


Hujan Januari memantik keindahan
Lirihnya lantunan do'a dalam keheningan
Saling menyapa indah dalam kerinduan
Berba'iat pada kesetiaan
Bersama dalam penantian
Agar manis dalam pertemuan
Dan hujan Januari tetaplah menjadi guyur-guyur kerinduan


Pemana, 05 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun