Mohon tunggu...
DEO HIRONIMUS
DEO HIRONIMUS Mohon Tunggu... Guru - Penulis / Penggerak Literasi

Menulis adalah cara terbaik untuk dikenal dan dikenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Kelabu

30 Januari 2023   20:00 Diperbarui: 30 Januari 2023   20:07 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit Kelabu

Malam itu muram, tak seperti biasanya

langit bertabur bedak pekat...

Mendung tak ingin kau ciptakan

Bukan mendung menantikan gerimis

Namun hujan mendatangkan basah

Terkadang nada aksara waktu

Meski kaku tak bisa kembali, pasrah, gemetar, gigil membumbung...

Senja merangkulnya pilu keegoisan waktu

Bulan kuncup mawar pucat

Menuduh kalbu sendu dimatamu

Apakah ini teka-teki yang bernama takdir?,

Mencoret-coret paksa dinding langit

Membentuk parit gundah gulana

Menyuruh lelaki gagah berani pergi berhenti merajut setia langit biru

Merajut semu, melesat nadimu

Tanpa sadar kau jemu

Perihal bersabar kesenduan waktu

Tergeletak jejak menjadi kelu

Aroma parfum one direction masih satu dikerah bajumu

Menganggap dirinya tak ada

Disepertiga malam kunang-kunang merengek ilusi 

Nada-nadanya sembilu 

Seperti senja tertidur pasrah

Kau tahu adamu meriwayati nadinya

Membasuh keluh meniti peluh

Ada gurat di pipimu tapi sebatas ilusi

Lenyaplah bersama embun pagi aksara itu

Wae Bobok, Mei 2022

-Deo Hironimus-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun