Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Pantai Air Panas dan Legenda Gam Jaha di Bacan Timur

9 April 2025   07:31 Diperbarui: 9 April 2025   16:20 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan kayu yang dimanfaatkan untuk berswafoto di pantai wisata Air Panas. Foto: Hilman Idrus

Kondisi inilah kata Yesaskar membuat pemerintah memutuskan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada 2024 lalu dengan memanfaatkan panas bumi di desa Tawa.

"Informasi yang kami dapatkan, PLTU di desa Tawa merupakan program strategis nasional yang dikerjakan Perusahan Listrik Negara (PLN)," ucapnya.

Resmi Dikelola Pada Tahun 2014

Sebelumnya lokasi ini belum begitu dikenal, lantaran belum ada akses jalan masuk ke pantai. Pemilik lahan sekaligus pengelola wisata pantai air panas Tawa, Yesaskar Madito mengatakan pada awalnya tidak sedikit pun terbersit ide untuk menyulap lokasi kebunnya menjadi tempat wisata.

Dia dan istrinya memang hanya konsentrasi sebagai petani, sehingga pada akhir pekan, mereka hanya menghabiskan waktu di kebun, kemudian kembali menjalani rutinitas di rumah.

Wisata Air Panas dipotret dari utara ke Selatan. Foto: Hilman Idrus
Wisata Air Panas dipotret dari utara ke Selatan. Foto: Hilman Idrus

Sebagai seorang petani, Yesaskar diangkat oleh dinas pertanian Halmahera Selatan sebagai ketua Federasi Pertanian desa Tawa Bacan Timur. Menjadi ketua Federasi Pertanian, Yesaskar makin tambah giat mengelola lahan perkebunan.

Dan' tepat pada awal tahun 2014, ia bersama ketua federasi petani di pedesaan terpilih diikutkan oleh Dinas Pertanian Halsel untuk melakukan studi banding ke kota Malang Jawa Timur.

Berada di kota Malang dan berkunjung ke wisata Batu, ayah empat anak ini mulai terinspirasi dengan pengelolaan wisata Batu. Di sini, ia mulai tertarik untuk mengelola lahan perkebunannya menjadi sebuah destinasi wisata pantai.

"Setelah kembali pulang ke kampung, dengan bermodal cangkul dan sekop saya langsung bekerja membuat jalan setapak menuju ke pantai, setelah jalan setapak rampung, saya bersama istri masih membenahi banyak hal agar pantai terlihat bersih dan rapih," katanya.

Ibu-Ibu yang menaiki perahu Sampan sambil melihat anak-anak mereka berenang. Foto: Hilman Idrus
Ibu-Ibu yang menaiki perahu Sampan sambil melihat anak-anak mereka berenang. Foto: Hilman Idrus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun