Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Pantai Air Panas dan Legenda Gam Jaha di Bacan Timur

9 April 2025   07:31 Diperbarui: 9 April 2025   16:20 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan kayu yang dimanfaatkan untuk berswafoto di pantai wisata Air Panas. Foto: Hilman Idrus

"Dari kejadian yang dialami para nelayan, sehingga mereka meyakini bahwa cerita soal tenggelam sebuah kampung memang benar adanya, berdasarkan temuan-temuan alat dapur saat mencari ikan," tuturnya.

Dia menjelaskan, pulau Gam Jaha juga menyajikan keunikan yang jauh berbeda dengan pulau-pulau kecil yang pernah ia jumpai. Pasalnya, di bibir pulau tidak terlihat pasir dan bebatuan layaknya pulau kecil pada umumnya.

"Dari kejauhan, jika pertama kali kita melihat pasti mengira bahwa di bibir pulau Gam Jaha terdapat hamparan pasir maupun bebatuan. Tapi begitu mendekat tidak terlihat. Jadi, sisi lain keunikan pulau Gam Jaha terletak di situ (tidak ada pasir dan batu di bibir pulau)," jelasnya.

Kejadian yang ia alami, juga pernah dialami oleh salah satu kerabatnya di desa Bibinoi saat mencari ikan di dekat pulau Gam Jaha, yakni tali pancingnya ditarik begitu kuat ke dasar laut dan ia mengira bahwa yang ditarik adalah ikan. Namun, yang didapat ternyata sebuah sendal.

"Memang banyak kejadian yang sulit diterima logika jika mencari ikan di dekat pulau Gam Jaha," cetusnya.

Pulau Gam Jaha dipotret dari arah Utara. Foto: Hilman Idrus
Pulau Gam Jaha dipotret dari arah Utara. Foto: Hilman Idrus

Selain keunikan tersebut, seperti dijelaskan Yesaskar Madito, temuan hawa panas di pesisir pantai juga dirasa sangat unik. Pasalnya, titik hawa panas hanya terdapat pada lokasi yang diyakini sebagai bekas kampung yang tenggelam tersebut. Lokasi hawa panas memang kini secara geografis berada di wilayah desa Tawa Bacan Timur dengan jarak kurang lebih 2 sampai 3 km di sisi selatan desa Tawa.

Tapi, untuk pesisir pantai desa Tawa atau tepat di depan desa tidak ada titik hawa panas layaknya di bekas kampung tenggelam tersebut. Jadi, menurut dia, lokasi hawa panas jika dilihat dari laut, memang berada di perbatasan antara desa Songa Bacan Timur Tengah dan desa Tawa Bacan Timur.

Karena keunikan tersebut, menurut para tetua di desa Tawa sebagaimana dituturkan Yesaskar, bahwa titik pusat hawa panas di pantai merupakan efek dari tenggelamnya sebuah perkampungan pada dahulu kala.

"Iya, para tetua di kampung kami (desa Tawa) meyakini hal itu, bahwa dari tenggelamnya perkampungan sehingga menghadirkan hawa panas," katanya, secara menjelaskan bahwa pandangan para tetua di desa Tawa berdasarkan pengamatan non-ilmiah, yang merujuk pada cerita legenda.

Putri penulis saat melakukan foto bersama dengan tante dan teman-temannya. Foto: Hilman Idrus
Putri penulis saat melakukan foto bersama dengan tante dan teman-temannya. Foto: Hilman Idrus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun