Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Content Writer

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wajah dalam Kabut Abadi

29 Juli 2025   10:50 Diperbarui: 29 Juli 2025   10:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Vintage &,Sumber: Pexel/ Min An)

Wajah dalam Kabut Abadi

Oleh: Hilma Nuraeni

Ia berdiri di balik cahaya malam,

mengenakan gaun tipis dari sisa-sisa masa muda

yang pernah membuat dunia menoleh.

Tapi kini, angin bertiup pelan,

dan semua yang dulu gemerlap

hanya menjadi bayangan samar di cermin kamar.

Orang-orang berkata ia cantik,

seperti musim semi yang lewat sesaat.

Tapi musim berganti,

dan ia takut

bunga yang layu tak lagi dicium,

hanya disapu pelan,

lalu dilupakan.

Ia menatap langit seperti menatap Tuhan

dengan pertanyaan sederhana yang menyayat,

"Jika aku tak lagi muda dan memesona,

akankah aku tetap dicinta?"

Ia tak ingin kekal,

ia hanya ingin dikenang bukan karena kilau pipi,

tapi karena apa yang ia bawa dalam senyap,

kerapuhan, lembut, dan hati

yang pernah mencintai tanpa syarat.

Ia menyebut nama cinta

dalam doa yang tak pernah keras,

karena ia tahu,

kadang cinta datang bukan untuk tinggal,

hanya untuk membuatmu merasa cukup indah

meski tak lagi disebut cantik.

Dan saat lilin mulai redup,

dan bayangan wajahnya tak lagi utuh di kaca,

ia mengulum senyum,

karena pertanyaan itu masih ada,

tapi kini ia tahu, ia pun tetap bisa mencinta,

meski tak ada yang menjawabnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun