Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekitar Suasana Desa Kami di Awal Januari

12 Januari 2023   07:47 Diperbarui: 12 Januari 2023   07:54 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BTS Telkomsel bengkok, foto dokpri Roni

Cuaca, Natal dan Tahun Baru

Di dalam desa Nekmese, kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, NTT, terdapat 5 wilayah dusun. Jumlah penduduk 2000-an jiwa dengan anutan agama Protestan dan Katolik. Di dalam denominasi Gereja Masehi Injili di TImor (GMIT) dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) untuk Protestan. 

Dalam satu desa ini terdapat 7 bangunan gedung gereja: 4 unit GMIT, 2 unit GMAHK, dan 1 unit kapela Katolik. Perayaan Natal oleh aliran denominasi GMIT, sementara GMAHK tidak merayakannya. Kapela untuk komunitas Katolik tidak merayakannya di tempat tetapi bergabung ke Paroki Johanis Pemandi Buraen.

Ketua Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika   melalui media televisi menyampaikan tentang cuaca ekstrim yang akan terjadi. Hal ini kemudian dirasakan sejak minggu-minggu terakhir Desember 2022 sampai awal Januari 2023. 

Angin membadai, hujan deras tak henti-hentinya. Banjir dan putusnya jembatan di beberapa tempat di sekitar Kabupaten Kupang, khususnya di wilayah Amfoang Raya. Berita-berita tersiarkan melalui media daring yang dapat saya baca seperti  ini dan ini.

Sekolah-sekolah di desa Nekmese tempat kami tinggal, sebagaimana sekolah-sekolah lainnya sedang dalam masa libur akhir semester. Para guru yang menetap di desa ini berada dalam masa perayaan natal dan tahun baru bersama komunitas bergereja masing-masing, demikian pula anak-anak.

Khusus perayaan Natal yang terasa sangat mencemaskan pada tanggal 23 Desember 2022 hujan deras disertai angin kencang terus mengguyur wilayah selatan pulau Timor. Desa ini pun merasakannya. Implementasi perayaan Natal yakni ibadah-ibadah di gedung gereja mendebarkan, apalagi gedung gereja sedang dalam proses renovasi. 

Air menggenangi lantai, bangku-bangku dan kursi-kursi pun basah. Satu keuntungan terjadi, pada tanggal 24 - 26 Desember 2022 kecepatan tiupan angin berkurang, tetapi hujan tetap menderas. Keadaan ini menjadi peluang yang cukup baik untuk melangsungkan ibadah-ibadah Natal, dengan perayaannya yakni kegiatan-kegiatan atraktif kompetitif untuk beberapa kategori dalam satu jemaat lokal.

Satu kondisi berbeda terjadi pada menara BTS milik Telkomsel. Angin membadai dan diplintirnya menara itu hingga bengkok. Suatu kejadian yang tidak diduga karena ketika Badai Seroja tahun lampau, 2 unit BTS yang di dalam kampung ini, kokoh berdiri. BTS Telkomsel sedikit saja mengalami posisi miring, tetapi awal Januari 2023 ini,  kekokohannya dikalahkan walau tidak sepenuhnya. Jaringan internet pun mengalami gangguan. BTS milik Excel tidak miring atau bengkok, tetapi ada gangguan jaringan pula.

Warga di sekitar 2 unit bangunan ini cemas. Dua kepala keluarga sempat mengungsi ke rumah tetangga.

Pemerintah desa Nekmese mengirim laporan kepada pihak Telkomsel. Petugas didatangkan untuk melihat kondisi kerusakan dan mulai memperbaikinya. Sampai dengan saat tulisan ini dibuat, proses perbaikan sedang berlangsung. Cuaca sudah normal kembali sejak 8 Januari 2023

Sekolah-sekolah mulai aktif kembali yang didahului dengan 2 kali syukur natal dan tahun baru. Pertama diadakan oleh Gereja Lokal yang mengundang para guru. Kedua diadakan oleh Pengurus PGRI Ranting desa Nekmese. Pada syukur natal dan tahun baru 2023 ini, 3 unit sekolah dasar dan 2 unit sekolah menengah pertama menghadirkan seluruh siswa dan gurunya. Jumlah guru mencapai 50 orang walau tidak seluruhnya datang, sementara para siswa mencapai angka 300-an orang yang menghadiri acara dimaksud.

PGRI Ranting desa Nekmese dalam syukur natal dan tahun baru, foto kolase, dokpri Roni
PGRI Ranting desa Nekmese dalam syukur natal dan tahun baru, foto kolase, dokpri Roni

Dalam dua hari terakhir sekolah-sekolah mulai giat dalam proses belajar-mengajar yang normal. 

Guru dan siswa pada hari pertama masuk sekolah (5/1/23); suasana doa yang dipimpin oleh seorang siswa Kelas III, foto kolase, dokpri Roni
Guru dan siswa pada hari pertama masuk sekolah (5/1/23); suasana doa yang dipimpin oleh seorang siswa Kelas III, foto kolase, dokpri Roni

Cuaca normal, kehidupan masyarakat pun kembali dalam rutinitas, khususnya masyarakat pedesaan yang berladang dan beternak.

Satu kecemasan terjadi di tengah masyarakat yakni penyakit yang menyerang ternak babi dan sapi. Dokter hewan yang melayani serasa tidak dapat beristirahat di rumahnya. Panggilan setiap harinya untuk pelayanan kesehatan ternak babi atau sapi. Di sela pelayanan kesehatan, ada pelayanan inseminasi terutama untuk  ternak babi. Suatu perkembangan beternak babi pada masyarakat pedesaan.

Hal lain yang terjadi di sekitar awal Januari 2023 ini yakni kabar kematian. Kabar yang sungguh mengejutkan kami para guru. Seorang guru dalam tupoksi Pengawas Pembina Dikdas yang baru saja pensiun, menjadi pasien RSU Johannes Kupang pada tanggal 8 Januari 2023. Pagi harinya ke rumah sakit perawatan berlangsung antara pukul tujuh pagi hingga meninggal sekitar pukul sembilan malam. Kabar ini mengejutkan dunia pendidikan dasar di Kabupaten Kupang.

kreasi, Chris Bani
kreasi, Chris Bani

Guru yang meninggal ini merupakan bagian dari kerabat kami. Sore hari pada Senin, 9 Januari 2023 kami berangkat ke kota Kupang. Di sana kami menyaksikan dan merasakan duka yang sangat mendalam pada seorang bapak dan tiga orang putri yang masih berada di bangku sekolah. Mereka meratapi kepergian untuk selamanya isteri, ibu. Kerabat dan sahabat berdatangan dari berbagai tempat. 

Hari penguburan tiba. Rabu, 11 Januari 2023 pukul sepuluh. Saya diminta menjadi wakil keluarga untuk pernyataan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu dalam suasana duka.  Ibadah penguburan dilangsungkan dan penghormatan terakhir oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Pengurus dan anggota PGRI Kabupaten Kupang, para Kepala Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama bersama para guru dari beberapa kecamatan menghadiri upacara ini.  

Lalulintas di jalan utama di dalam Kota Kupang menjadi terhambat ketika rombongan membawa jenazah untuk dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Damai (TPU Damai) yang disiapkan oleh Dinas Sosial Kota Kupang. Rombongan mengular mencapai kurang lebih 750 meter menyebabkan kemacetan lalu lintas, walau hal ini tidak berlangsung lama. Sudah lazim di kota Kupang, bila terjadi kematian dan akan menguburkan jenazah di TPU Damai, dipastikan akan terjadi kemacetan lalulintas beberapa saat.

Sesudah upacara terakhir di TPU Damai, kami kembali ke kampung. Masih dalam hari yang sama. Kami tiba di rumah dalam dengan membawa suasana hati duka berbaur sukacita. Sepuluh orang anggota Kaum Bapak di dalam Jemaat Lokal kampung kami telah menunggu untuk bersama-sama beribadah. Ibadah ini bertujuan untuk menyatakan rasa syukur atas hari ulang tahun yang saya alami. Saya salah satu anggota dari komunitas kaum bapak di jemaat lokal ini. 

Kami beribadah bersama dalam durasi sekitar 35 menit. Sesudah beribadah kami saling memberi salam jabat tangan dan cium hidung. Peserta ibadah sebanyak 18 orang anggota kaum bapak. 

Demikian sepenggal cerita dari kampung di awal Januari ini. Kiranya menginspirasi. Terima kasih.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 12 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun