Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Akh... Bahasa Daerah koq Perlu Pelestarian?

19 Juni 2025   17:24 Diperbarui: 19 Juni 2025   17:24 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paparan materi mini semiloka Bahasa Mollo; foto: kiriman Pdt Jes Djonaga

Pada Kamis (12/6) bertempat di Gedung Gereja Jemaat Kesetnana' Klasis Mollo Barat, satu tim kecil dari Unit Bahasa dan Budaya G MIT mengadakan satu mini semiloka. Kesetnana' berada di seputaran kota So'e ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam mini semiloka ini dua anggota tim mengantarkan materi: Keberagaman Bahasa-Bahasa Meto' dan Prinsip-prinsip Penerjemahan Alkitab.

Sebelum tim ini tiba di Kesetnana'-So'e, informasi yang kami terima bahwa peserta akan mencapai angka 100 orang. Wah, suatu semiloka yang bukan lagi mini rasanya. Fakta yang kami temui, peserta kurang dari 30 orang. Tim ini tetap menjalankan tugas.

Ini kegiatan kebahasaan yang pertama yang akan saya uraikan (mungkin) tidak lengkap.

Saat di dalam studio Pro 1 RRI Kupang; foto: Ansel Bani
Saat di dalam studio Pro 1 RRI Kupang; foto: Ansel Bani

Selanjutnya pada Selasa (17/6), bertempat di studio Pro 1 RRI Kupang, kami berdiskusi dengan tema: Pelestarian Bahasa Daerah. Materi ini menjadi bahan diskusi yang menarik menurut Penyiar radio yang menghubungi saya, sehari sebelumnya.

Intisari Materi Mini Semiloka Bahasa Mollo 

Secara keseluruhan materi tidak saya tempatkan di sini. Saya menempatkan inti dari materi yang disajikan pada semiloka ini, yakni:\

  • Masyarakat yang lahir di dalam kawasan/Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, sebahagian Kabupaten Kupang sebahagian Kabupaten Malaka, mempunyai satu induk bahasa yang disebut Bahasa Meto' (Uab Meto').
  • Di dalam Bahasa Meto' terdapat sejumlah bahasa daerah. Bahasa-bahasa daerah itu yakni: Bahasa Amarasi-Kotos, Amarasi-Roi'is, Amabi, Amfo'an, Amanuban, Amanatun, Baikeno', Biboki, Baikeno', Fatule'u, Insana, Ketun, Kusa-Manea/Manlea, Kopas, Miomafo, Mollo.

Seseorang bertanya, mengapa dalam satu daratan nama bahasa saling berbeda, padahal masyarakat berada dalam satu kawasan. walaupun berbeda secara administrasi pemerintahan bahkan negara? Jawabannya: satu alat komunikasi yang disebut bahasa itu terjadi bila ada tiga faktor yang menjadikan mereka saling berbeda. Ketiga faktor itu yakni: kata, bentuk kata dan susunan kata.

Intisari dari materi kedua tentang Prinsip-prinsip penerjemahan Alkitab yakni:

Materi Prinsip Penerjemahan Alkitab; foto: Ansel Bani
Materi Prinsip Penerjemahan Alkitab; foto: Ansel Bani
  • harus mengacu pada bahasa asli yang dipakai saat menulis kitab-kitab di dalam Alkitab yakni, Bahasa Ibrani dan Bahasa Yunani
  • terjemahan dapat mewujud dalam bentuk yakni mengikuti pola bahasa asli dengan standar-standar ilmu bahasa sasaran, atau terjemahan dinamis yang memperhatikan makna (dinamis)
  • pendekatannya: ada orang ahli bekerja sama dengan orang asli
  • prosesnya: konsep, tim cek, uji coba, Pembina cek dan uji coba dengan pembaca awam, terjemahan balik, Konsultan cek dengan pembaca awam. Konsep menggunakan bahasa daerah terdekat dengan bahasa sasaran. Bahasa terdekat yang dimaksud yakni bahasa daerah yang sudah ada produk terjemahan, yang telah melalui proses hingga pengakuan lembaga terjemahan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun