Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa mau Menguasai Forum Grup Diskusi

13 Juni 2025   09:51 Diperbarui: 13 Juni 2025   09:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh: ChatGPT

Forum Grup Diskusi (FGD) bukan suatu hal baru di kalangan masyarakat. FGD dengan fokus pada tema tertentu akan selalu menarik pada kalangan yang menyukai tema itu. Sebutlah Indonesia Lawyers Club (ILC) yang selalu punya topik-topik menarik dengan narasumber yang nyaris orang-orang yang sama. Mereka bagaikan orang-orang yang menguasai seluruh tema dan materi apapun yang disodorkan. Luar biasa. Penonton dibuat tercengang hingga mengangguk atau mungkin menggelengkan kepala. hehe...

Beberapa kali saya mengikuti forum-forum diskusi dengan pendekatan Semiloka. Materi dipaparkan dan didiskusikan, selanjutnya ada tugas yang perlu dikerjakan dalam group kecil (kurang dari 4-5 orang). Menarik. Jumlah peserta diskusi terbatas menjadikan forum itu hidup oleh karena antusiasme dari tiap anggota forum diskusi itu. 

menyajikan materi & mengarahkan diskusi; foto: Ansel B
menyajikan materi & mengarahkan diskusi; foto: Ansel B

Satu pengalaman sangat menarik yang menguras emosi pada diskusi yang kami kemas sebagai semiloka. Semiloka kami adakan di satu tempat bernama Kesetnana' di seputaran ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan, So'e. Kesetnana' berada di pinggiran kota So'e. Tema/topik kami, Bahasa Daerah dalam Terjemahan Alkitab.

Dua materi utama disampaikan:

  • Keragaman Bahasa-bahasa Meto', diskusi dan lokakarya
  • Prinsip-prinsip Penerjemahan Alkitab, diskusi dan lokakarya

Pengalaman sangat menarik yakni semangat yang bernyala-nyala pada peserta diskusi, khususnya pada orang tertentu. Nah, orang tertentu inilah yang menyikapi diskusi dengan menempatkan diri bagai "bintang" dalam forum diskusi ini. Dua materi utama yang disajikan dilahapnya dengan pertanyaan dan komentar yang memakan waktu, mengkritisi tanpa data, bahkan meminta dengan sangat agar data yang harus dihapus dari dalam materi diskusi (makalah). Padahal, makalah ditulis berdasarkan hasil riset, bukan makalah kaleng-kaleng atau abal-abal.

Sikap yang ditunjukkan selanjutnya terlihat ketika memasuki babak diskusi grup kecil. Orang yang sama menguasai grup kecil. Terlihat begitu menggebu-gebu ketika tugas yang mereka terima mulai memasuki babak diskusi itu. Anggota grup yang terdiri dari laki-laki dan perempuan memilih diam namun mata memancarkan rasa ingin bertanya. Pada sesi saling beradu argumen, justru sang pendebat memilih untuk menyela dan menyalahkan. Menarik namun mengecewakan pula.

Ketika materi tersaji lalu memasuki babak diskusi secara klasikal, ia akan selalu mengacungkan tangan (jari) sebagai orang pertama yang perlu mendapat peluang berbicara. Ia akan berbicara panjang-lebar, bahkan keluar dari fokus materi pun ia bagai tak boleh diganggu (intrupsi). 

Saya lantas berefleksi dan bertanya pada kecerdasan buatan (AI-Gemini). Mengapa orang mau menguasai forum diskusi. Lantas AI Gemini memberi jawaban seperti ini.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa sangat antusias untuk menguasai satu forum diskusi. Motivasi ini seringkali kompleks dan bisa melibatkan kombinasi faktor psikologis, sosial, dan bahkan pribadi. Berikut beberapa alasan utamanya:

  • Kebutuhan untuk Diakui dan Dihargai: Bagi sebagian orang, forum diskusi adalah platform untuk menunjukkan pengetahuan dan keahlian mereka. Dengan menguasai forum, mereka merasa diakui oleh komunitas dan mendapatkan validasi atas kontribusi mereka. Ini bisa menjadi dorongan besar bagi individu yang mungkin merasa kurang dihargai dalam kehidupan nyata.
  • Pencarian Status dan Kekuasaan: Menguasai forum dapat memberikan rasa status dan kekuasaan. Orang tersebut mungkin ingin menjadi suara yang paling berpengaruh, pengambil keputusan dalam diskusi, atau bahkan administrator forum. Kontrol ini bisa sangat memuaskan bagi individu yang mendambakan posisi otoritas.
  • Minat yang Mendalam pada Topik: Jika seseorang memiliki minat atau keahlian yang sangat mendalam pada topik yang dibahas di forum, antusiasme mereka untuk menguasainya bisa muncul dari keinginan untuk berbagi pengetahuan secara luas, mengoreksi informasi yang salah, atau memimpin diskusi ke arah yang mereka yakini benar. Mereka mungkin merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas informasi di forum.
  • Kebutuhan untuk Membuktikan Diri: Terkadang, antusiasme untuk menguasai forum berasal dari kebutuhan untuk membuktikan diri kepada orang lain, atau bahkan kepada diri sendiri. Ini bisa menjadi respons terhadap kritik di masa lalu, persaingan, atau keinginan untuk mengatasi rasa tidak aman.
  • Membangun Komunitas dan Identitas: Bagi beberapa orang, forum diskusi adalah tempat mereka menemukan komunitas dan membangun identitas diri. Dengan menjadi figur sentral atau pemimpin, mereka merasa lebih terhubung dan memiliki tujuan dalam kelompok tersebut. Ini bisa sangat penting bagi individu yang mencari rasa memiliki.
  • Mengatasi Kesepian atau Keterasingan: Forum diskusi bisa menjadi pelarian bagi mereka yang merasa kesepian atau terasing dalam kehidupan nyata. Dengan aktif berinteraksi dan mendominasi diskusi, mereka bisa merasakan koneksi sosial dan tujuan yang mungkin sulit mereka temukan di tempat lain.
  • Narsisme atau Ego: Dalam kasus yang lebih ekstrem, antusiasme ini bisa didorong oleh narsisme. Individu narsistik mungkin melihat forum sebagai panggung untuk mendapatkan perhatian dan kekaguman tanpa batas. Mereka mungkin tidak terlalu peduli dengan kualitas diskusi, melainkan hanya ingin menjadi pusat perhatian.
  • Misi atau Agenda Tertentu: Ada kalanya seseorang memiliki misi atau agenda tertentu yang ingin mereka promosikan. Menguasai forum adalah cara efektif untuk menyebarkan pandangan mereka, mempengaruhi opini, atau bahkan merekrut pengikut untuk tujuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun