Pengantar
Satu pengalaman menarik yang menginspirasi artikel ini. Pengalaman dari satu Festival Seni Budaya yang diselenggarakan oleh satu institusi keagamaan di sekitar Kota Kupang. Festival ini mengambil tempat di lokasi wisata yang sudah beken di Timor, Pantai Lasiana. Kemenarikan dari Festival ini ada pada jenis tampilan di panggung yang disebut Panggung Sasando. Jenis tampilan itu yakni: Peragaan Busana kategori anak dan remaja, serta tari tradisional dan kreasi.
Festival ini mengundang decak kagum baik oleh institusi induk keagamaan itu sendiri maupun oleh Pemerintah Nusa Tenggara Timur dan Kota Kupang. Dukungan mengalir bukan saja dari Pemerintah, tetapi datang pula dari kalangan swasta dan pelaku usaha kecil dan menengah. Festival Lasiana, begitu sebutannya.
Tulisan ini bertujuan berefleksi pada sebutan penata tari terbaik (the best coreografer), namun grup tari jauh dari peringkat lomba. Pertanyaannya, bagaimana mungkin demikian, bukankah penata tari terbaik sudah mengindikasikan "satu kemungkinan besar" bahwa grup tarinya masuk dalam kategori salah satu peringkat lomba?
Unsur dalam Lomba Tari
Pertama, Penata Tari dengan Grup Tari
Penata Tari (Koreografer). Ia merupakan seseorang yang secara "brilian" mendapatkan inspirasi yang memungkinkan lahirnya satu tarian. Koreografer bertugas dalam penciptaan dan menempatkan urutan seni gerak badan yang secara keseluruhannya dapat dibawakan oleh individu atau kelompok penari. Tugas ini dapat dirinci lagi:
1. Konseptualisasi dan Perencanaan:
- Mengembangkan inspirasi ke dalam konsep cerita yang dapat diwujudkan dengan tema, musik, atau visi artistik menjadi konsep gerakan.
- Menentukan gaya dan teknik tari yang sesuai dengan konsep dan kemampuan penari.
- Memilih alat musik atau musik yang mendukung dalam rangka mengiringi mengiringi tarian. Alat musik yang ditata dalam alunan musik haruslah dapat mendukung konsep gerak tari.
- Merancang struktur dan alur gerakan dengan membuat urutan gerakan secara keseluruhan, termasuk transisi antar gerakan dan formasi penari.
- Membuat notasi koreografi, yakni mencatat gerakan dalam bentuk simbol atau deskripsi tertulis untuk memudahkan pengajaran dan pengulangan.
2. Menciptakan seni gerak yang indah
- Eksplorasi Seni gerak dengan mencari dan mengembangkan berbagai macam gerakan yang sesuai dengan konsep.
- Ciptakan Seni Gerak baru yang orisinal, unik dan ekspresif.
- Adaptasi/penyesuaian seni gerakan dengan memodifikasi gerakan tari tradisional atau gaya lain sesuai kebutuhan.
- Memperhatikan dinamika dan kualitas gerak dengan mengatur agar tenaga penari, ruang, waktu, dan aliran/urutan yang mengalir dalam setiap gerakan.
- Mengintegrasikan ekspresi dan emosi dengan memastikan gerakan dapat menampakkan emosi dan karakter yang diinginkan.