Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepilihan Puisi | Ibu dan Malam

20 Juli 2019   16:10 Diperbarui: 20 Juli 2019   16:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Flickr.com

Aina

Padi menguning
Ada suara Aina menyapa sekelompok pipit di ujung pematang
Hus, hus e
"Sedikit saja kalau mau makan. Sisakan sebagian buat kami.
Anak-anak di rumah tengah menanti hasil panen"

Orang-orangan pun turut, menyapa kawanan pipit
yang makin nyaman mematuk bulir-bulir padi.
Desah angin manja, ada gerak yang tak biasa
uban Aina terurai, beberapa helai
jatuh di pematang
dipungut, digulung, disisip
di kepala yang mulai tampak kulit keriput.

(HET)

Ibu dan Malam

Terjaga. Tidur tak selalu pulas. Ada suara. Memanggil di setiap haus, lapar, igau, hardik mimpi. Tangis bayi kepada empuk dada, ibu yang menjanjikan lelap. Kulum amatlah mesra. Dalam katup, bayi kehilangan gelisah, ibu kehilangan malam.

Adakah yang lebih mesra dari dekap ibu kepada bayi, kepada malam?

Mungkin sudah atau kelak, ibu benar-benar pergi kepada malam. Wajahnya tak mungkin dijamah. Di bawah matahari, di bawah pijar purnama, di mana-mana, tiada bayang wajah. Hingga malam-malam kenang tiba, ia datang bersama rindu. Dan kau terjaga setelah nyaman di dada ibu.

(HET)

Catatan:
Aina: kata dalam Bahasa Dawan Timor, sebutan untuk ibu yang sudah tua.
Hus, hus e: seruan khas Orang Timor saat 'jaga burung' di sawah (kalau padi sudah berbulir).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun