Mohon tunggu...
Literasi Kata
Literasi Kata Mohon Tunggu... Bukan Terikat

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Penggenggam Pasir

22 Februari 2025   02:03 Diperbarui: 22 Februari 2025   00:20 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zulaikha yang bingung dengan suasana jiwanya antara marah, takut, dan senang karena puluhan tahun ia tak merasakan pelukan seorang ayah lantas hanya bisa terus menangis. Sang ayah mengerti itu. 

Dengan dipapah dalam sapuan hujan dan guntur, Zulaikha dan rombongan langsung diarahkan mendekati sekoci.

Dari ujung dinding kapal, Nahkoda melalui pengeras suara segera mengumumkan untuk dilaksanakan evakuasi.

"Minta bos untuk jemput pake heli saja!" sergah Bunda Ajeng.

"Tak mungkin. Topan hebat begini tak akan ada heli yang berani datang!" timpal ayah Zulaikha.

"Bapak, Zulaikha mau pulang. Zulaikha takut. Ayo kita pulang."

Ayah Zulaikha erat peluk sang putri. Enggan baginya membiarkan Zulaikha berlarut menggigil karena dingin malam dan ketakutan.

" Semua baik-baik saja, Nak. Bapak pun ingin pulang bersamamu."

Sebaris senyum mengembang dari bibir sang ayah. Lalu mata itu. Entah mengapa tatapan itu yang sungguh Zulaikha rindukan. Tatapan sosok pelindung yang menenangkan.

Dooarrr!!

Satu ledakan kembali ciutkan nurani. Api berkobar dengan asap ungu kehitaman membumbung dan menyebar. Mendadak buritan merendah. Kargo kian tumpah bahkan kini malah menggelinding menerjang ruangan depan lantai satu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun