Mohon tunggu...
Literasi Kata
Literasi Kata Mohon Tunggu... Bukan Terikat

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Penggenggam Pasir

22 Februari 2025   02:03 Diperbarui: 22 Februari 2025   00:20 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Radar Utara; edisi Minggu, 19 Januari 2025

Zulaikha menggelijang berontak kesetanan hendak memburu naik tapi Anggi dan Dila menahannya. Soar di atas kepala Pak Mansyur menyinari dan ejakan luka. Dari bawah, Zulaikha berteriak hancur berserak-serak. Kapal makin tak seimbang. Semua makin keruh. Manakala sekoci hanyut menjauh dipermainkan ombak, Zulaikha memandang butiran pasir itu luruh dalam sela genggamannya.

*****Selesai******

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun