Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kehidupan di Lorong Sempit

19 Januari 2023   07:20 Diperbarui: 19 Januari 2023   07:48 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eliassen Home & Garden@Pinterest.com

Kehidupan di Lorong Sempit

Lorong sempit
becek dan terhimpit
kehidupan serba sulit
lurus bak di ujung sumpit

Memahat kumuh
seakan melenguh
dihinggapi hari jenuh
sebab bersimbah peluh

Di atas lahan terbatas
milik tanah moyang
memaksa membangun
rumah-rumah bersusun

Tempat beranak-pinak
meski terkadang kurang layak
bak rumah-rumah burung
lorong kian sesak

Sebab hari demi hari
populasi manusianya
semakin melonjak
buat lorong semakin pengap

Menyeduh panorama kumuh
di mulut gang-gang sempit
kemiskinan serupa capit
lenganan menjepit

Persis tak ubahnya
capit kepiting
kesukaran melengking
membentur diding

Kehidupan riuh
gaduh menyepuh
di padat dan lalulalang orang
dan disesaknya

Hela nafas kemiskinan
dihidu tak berjeda
sebagian terima nasib
dan sebagian bangkit

Berusaha bertikai dengan
pedang kesukaran
baku hantam kendati
jiwa terkadang didapat

Babak Belur

Lebam dan Memar

H 3 R 4
Jakarta, 19/01/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun