Ujung Jemari Menyentil, Kelereng nan Centil
Ujung jemari menyentil
kelereng nan bening pun tak lama
menggelinding kemudian membentur
mengenai kerumunan klereng lainnya
Hingga kelereng sebening kaca
berhamburan dan tercerai berai
lalu tergeletak diam tak bergeming
di atas tanah di muka jalan kampung
Tempat bocah-bocah kecil
bersorak-sorai di sela permainan
kendati dalam sahaja berkecambah
riuh tawa rekahkah bahagia membuncah
Bulatan-bulatan kaca bening
di dalamnya berhiaskan aksen aneka
rupa warna-warni bentuk bergelombang
melengkung seolah terperangkap di sana
Jemari terus menyentil hingga
kelereng serta gundu kalbum pun
bongklak lantaran saling menabrak
kelereng sontak terpencar belingsatan
Dan pelataran merupakan
tempat nan asyik bermain kelereng
dengan teman sepermainan kendati
di jalanan kampung berbatu dan berdebu
Apapun permainannya
meski sederhana tetap saja
mencipta bahagia tatkala masa
kanak-kanak nan ceria lekat di kepala
Jemari terus menyentil
kelereng-kelereng nan centil
bletak suara klereng menabrak
hingga klereng retak dan tak pelak
buat parutan-parutan luka terkuak
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 23/09/2021