Tubuh Keadilan
Wajah Keadilan dari waktu ke waktu
kian carut marut
Tubuh Keadilan compang camping
bak selembar kain
Tangan Keadilan seakan tak kuasa
menjangkau yang kecil
Kaki keadilan berpijak di ranah
tak ada keberpihakkan
Mata keadilan menjelma rabun
hingga tak terlihat
Aku bertanya pada nurani dimanakah
keadilan bersembunyi
Apakah keadilan tengah Mati suri terkubur
dalam sepotong hati
Milik insani tersaput tebal jelaga menjelma
beragam kepentingan
Akankah tubuh keadilan lamat-lamat
menggeliat bangkit lagi
Menemukan pengusungnya meletakan
keadilan ditempat
Teramat tinggi menjunjung dengan
mengedepankan nurani
Masihkah ada keadilan yang seadil-adilnya
memutus Perkara Hukum
Semoga hidup kembali jantung keadilan
yang nyaris mati hingga
Berdenyut dan berdetak dengan cepat
seiring angin perubahan
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 03 Maret 2021 | 01:59