Arloji di lenganku
Setia menemaniku guna mengintip waktu, yang seakan cepat berlalu
Waktu yang tak dapat diputar ulang, membawaku menelusuri jejak lalu
Menit ke menit beringsut menyaksi lelahku,
dalam dera peluh pergulatanku
Menuntaskan pekerjaanku berjibaku dengan hariku, hingga waktu merambat mnjadi gelap
Detik dan menit terus berkejaran, tanpa bisa dihentikan barang sesaat
Pagi yang benderang tumbang dihunus jarum jam di lengan, dan malam pun datang
Aku kerap melirik arlojiku seraya menunggu, purnama hadir menyapaku
menyunggingkan senyum dari balik dahan
di antara celah rerimbunan
Dan bintang-gemintang berkelip manja, seakan menghantarkanku
Menuju peraduaan hingga jatuh terkulai, seraya tertidur lelap dalam pangkuan malam
***
Hera Veronica
Jakarta | 11 Agustus 2020 | 22:12