Ambigu cintamu kini mulai terasa saat kau hempaskan uluran tulus tanganku. Batinku berkata bahwa itu bukan reaksi stokiometri yang arusnya bolak balik, tetapi hanya reaksi satu arah.Â
Ambigu cintamu semakin terasa ketika kau palingkan wajah dari pandangan tauhidku. Aku melihat itu bukan wajahmu yang kukenal sedalam hati merasakan, tetapi wajah dengan pandangan tanpa arah.Â
Ambigu cintamu telah menduakan wajah yang kini tidak lagi memiliki kualifikasi sejati, tidak lagi memiliki keberadaannya di hati.Â
Ambigu cintamu menjadikan arah jalan panjang semakin tak menentu, bukan lagi pilihan arah hidup ini.Â
Biarkan kamu adalah kamu dan aku adalah aku, hingga nanti mati.Â
@hensa17.Â
Sindangpalay 19 Juli 2025.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI