Gol keenam mereka lahir berkat aksi Pak Ju Won yang memanfaatkan kesalahan Fabio Azkairawan yang salah membuang bola. Ju won menerima bola muntah tersebut dan melepaskan tembakan dari tengah kotak penalti menjadi gol.Â
Tiga Manfaat dari Kekalahan IniÂ
Pertama. Skuad Garuda Asia bisa belajar dari Korea Utara dengan menyadari sepenuhnya bahwa skill individu mereka perlu ditingkatkan. Dalam laga tersebut jelas terlihat mereka selalu kalah dalam duel satu lawan satu dengan para pemain Korea Utara.Â
Kerap kali peman-pemain kita kehilangan bola yang disebabkan tidak mampu melindungi bola dengan baik. Atau pemain-pemain kita masih bisa melakukan passing tapi arah bolanya tidak akurat karena mereka mendapatkan tekanan dari lawan.Â
Begitu pula dalam duel body dengan pemain-pemain Korea Utara selalu kalah karena mereka memiliki postur tubuh kekar dan tinggi sehingga pemain-pemain kita kesulitan mengimbangi fisik mereka.
Kedua. Tentang taktikal yang diterapkan malam itu. Lini belakang adalah yang paling parah. Mereka kehilangan fokus dan komunikasi diantara para bek sangat buruk.Â
Hampir semua gol yang lahir kecuali gol tendangan penalti, disebabkan oleh buruknya organisasi pertahanan Garuda U17. Namun demikian lini pertahanan kedodoran karena lini tangah skuad Garuda kalah bertarung dengan lini tengah Korea Utara.Â
Halinijuga yag menyebabkan lini depan tidak mampu berbuat apa-apa untuk mencetak gol. Hanya ada serangan balik sporadis yang sangat mudah dipatahkan.Â
Ketiga. Kekalahan ini memberikan manfaat bagi anak-anak belia ini yang akhirnya kembali menginjak Bumi. Mereka semakin menyadari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.Â
Pujian-pujian yang memabukkan yang selama ini mereka terima bisa kembali dinetralkan dengan kekalahan ini.Â
Wahai Anak Muda ayo kembali tegakkan kepala. Kalian sudah berjuang luar biasa dan saatnya tatap Piala Dunia U17 tahun 2025 di Qatar dengan persiapan lebih baik.Â
Bravo Merah Putih @hensa17.Â
*****Â